Layang Lelampahan: Kisah Perang dan Penyebaran Islam dari Cirebon
Telusuri lembaran sejarah melalui Layang Lelampahan Raja Madina Perang Kalih Raja Pirngaun, sebuah manuskrip puisi wawacan berbahasa Jawa Cirebon yang ditulis menggunakan aksara Cacarakan. Naskah ini menyimpan kisah pertempuran melawan kaum Firaun dan penyebaran agama Islam di Tanah Jawa. Dengan tokoh sentral seperti Pangeran Keansantang dan Bagenda Ali, manuskrip ini menawarkan perspektif unik tentang masa lalu.
Layang Seh: Kisah Syekh Abdul Qadir Jaelani dalam Wawacan Cirebon
Temukan pesona Layang Seh, fragmen dari Wawacan Syekh Abdul Qadir Jaelani berbahasa Jawa Cirebonan. Naskah kuno ini, ditulis dalam aksara Pegon, memuat episode ke-32 dari kisah sang wali. Simak uraian tentang kondisi fisik naskah, asal-usulnya, dan petunjuk tentang penulisnya.
Layang Sewaka dan Sejarah: Kisah Mistis dan Silsilah Keraton Cirebon
Telusuri warisan budaya Cirebon melalui manuskrip kuno "Layang Sewaka dan Sejarah". Naskah ini mengungkap pemahaman mistis tentang kehidupan manusia dan mengisahkan silsilah para sultan di Keraton Kasepuhan dan Kanoman. Sebuah jendela menuju sejarah dan filosofi Jawa Cirebon di abad ke-19.
Layang Syekh Abdul Qadir Jaelani: Kisah Sang Wali Kutub dalam Wawacan
Telusuri kisah hidup Syekh Abdul Qadir Jaelani, seorang wali besar yang berjasa dalam pengembangan agama Islam. Manuskrip ini menghadirkan riwayatnya dalam bentuk wawacan, sebuah puisi tradisional Sunda, yang terbagi menjadi 100 hikayat. Simak perjalanan spiritualnya, mulai dari asal-usul keluarga hingga mencapai derajat wali kutub.
Kisah Syekh Abdul Qadir Jaelani dalam Layang Jawa Kuno
Telusuri kisah hidup Syekh Abdul Qadir Jaelani, tokoh sufi besar yang dikenal dengan Tarekat Qadariyah, melalui manuskrip kuno Layang Syekh Abdul Qadir Jaelani. Naskah berbahasa Jawa beraksara Arab-Pegon ini mengungkap perjalanan spiritual sang sufi sejak usia muda hingga menjadi tokoh yang sangat berpengaruh dalam dunia Islam.
Jejak Logat Daerah Jawa Madura: Penelitian Berg 1938-1941
Temukan kekayaan linguistik Jawa, Sunda, dan Madura melalui manuskrip "Logat Daerah". Naskah ini merupakan hasil penelitian mendalam Profesor Berg antara tahun 1938-1941. Menghadirkan transkripsi rekaman dari berbagai lokasi, naskah ini mengungkap aturan berbahasa populer dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Lokatmala Nyai Kentrung: Syair Kebaktian yang Menyentuh Hati
Manuskrip Lokatmala Nyai Kentrung menghadirkan untaian puisi yang memukau, memadukan bahasa Arba, Sunda, dan Melayu. Naskah ini berisi tentang kebaktian keagamaan, penebusan dosa, dan kenikmatan surga. Syair-syairnya mengalun indah dalam 12 metrum silabi, mengajak pembaca merenungkan makna hidup dan spiritualitas.
Lokayanti: Kisah Cinta dan Perjuangan Islam dalam Wawacan Sunda
Manuskrip Lokayanti adalah sebuah naskah kuno berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Cacarakan. Berbentuk puisi wawacan, naskah ini mengisahkan perjuangan tokoh Islam melawan kaum kafir. Kisah cinta antara putri kafir Hadiningrat dan Repatmaja menjadi bumbu dalam peperangan mempertahankan agama.
Kisah Lokayanti: Wawacan Sunda dari Tasikmalaya Abad ke-20
Telusuri kisah Lokayanti, raja penentang Amir Hamzah dalam Wawacan Lokayanti. Manuskrip berbahasa Sunda beraksara Pegon ini ditulis pada tahun 1913 di Tasikmalaya. Naskah ini memberikan gambaran tentang sastra Sunda bernuansa keislaman awal.
Lokayanti: Kisah Raja Kafir dan Penyebaran Islam di Tanah Mekah
Telusuri kisah epik Lokayanti, sebuah manuskrip Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Manuskrip ini mengisahkan riwayat para tokoh penyebar agama Islam di Mekah dan sekitarnya, dengan fokus pada tokoh Lokayanti, seorang raja kafir yang memiliki seorang putri bernama Amir Hamzah. Konflik, peperangan, dan perjuangan Umarmaya mewarnai kisah ini hingga akhir hayat Lokayanti.
Lokayanti: Kisah Cinta dan Heroisme Islam dalam Wawacan Sunda
Manuskrip Lokayanti adalah sebuah karya sastra Sunda berbentuk wawacan yang mengisahkan perjuangan tokoh-tokoh Islam melawan kaum kafir. Diwarnai intrik cinta dan peperangan, naskah ini menawarkan gambaran menarik tentang nilai-nilai kepahlawanan dan keagamaan pada masanya. Sayangnya, naskah ini tidak utuh dan banyak bagian hilang.
Lokayanti: Kisah Raja Kafir dan Cinta Terlarang di Tanah Sunda
Telusuri kisah epik Lokayanti, seorang raja kafir yang menentang Islam dalam manuskrip Sunda kuno ini. Diwarnai intrik, cinta terlarang, dan pengorbanan, naskah ini menawarkan jendela ke masa lalu Ciamis, Jawa Barat. Mari selami detail dan pesona Wawacan Lokayanti.
Wawacan Lokayanti: Kisah Raden Bagus Putra Amir Hamzah
Manuskrip Wawacan Lokayanti mengisahkan suka duka Raden Bagus, putra Amir Hamzah, yang difitnah dan dibuang. Ditulis dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Sunda, naskah ini menyimpan nilai-nilai kehidupan dan keteguhan dalam menghadapi cobaan.
Wawacan Lukmanul Hakim: Kisah Heroik Amir Hamzah Melawan Kekafiran
Manuskrip ini menyimpan kisah kepahlawanan dan perjuangan menegakkan agama Islam. Di dalamnya tertuang cerita tentang ketegangan antara pasukan Islam di Mekah melawan kaum kafir dari berbagai negeri. Keberanian Amir Hamzah dan Umarmaya menjadi kunci kemenangan.
Jejak Malang Yuda: Silsilah, Mistik, dan Tarekat Kamaliyah
Telusuri catatan tentang Malang Yuda, tokoh yang dikaitkan dengan silsilah panjang hingga Sultan Muradin dan Dewi Sari Banon. Manuskrip ini mengungkap perjalanan spiritual, ajaran mistik, dan tarekat Kamaliyah yang terkait dengannya. Sebuah catatan penting yang sebelumnya dibatasi oleh Dr. Snouck Hurgronje.