Naskah Lokayanti mengisahkan tentang tokoh-tokoh Islam dalam menghadapi negeri-negeri yang masih dikuasai kaum kafir. Salah satu fokus cerita adalah hubungan cinta antara Hadiningrat, putri raja kafir Lokayanti, dengan Repatmaja (Imam Suwangsa/Raden Mantri), putra Amir Hamzah. Kisah ini berkembang menjadi konflik ketika Lokayanti menuduh Repatmaja mencelakai putrinya dan menuntut agar Amir Hamzah menyerahkan putranya. Naskah ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Cacarakan, berbentuk puisi wawacan, dan terdiri dari 216 halaman. Manuskrip ini diperkirakan berasal dari abad ke-20, ditulis di Ciamis dan berasal dari Bapak Sanhuri, Kp. Sindangkaya, Desa Cisontrol, Kec. Rancah, Kab. Ciamis. Saat ini, Lokayanti tersimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah kurang baik, dengan kertas kusam, penjilidan longgar, dan beberapa bagian hilang. Teks terdiri atas 37 pupuh dengan tinta hitam agak pucat dan tulisan kurang kontras.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.