Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Lokayanti

Kisah Lokayanti: Wawacan Sunda dari Tasikmalaya Abad ke-20

Wawacan Lokayanti adalah sebuah manuskrip puisi wawacan berbahasa Sunda yang ditulis menggunakan aksara Pegon. Naskah ini menceritakan tentang Lokayanti, seorang raja dari negeri Dulang Mas yang menentang Amir Hamzah dari negeri Arab. Kisah ini berlatar di wilayah Arab dan bernuansa keislaman awal. Manuskrip ini terdiri dari 188 halaman kertas dengan ukuran sampul 22.5 x 17 cm dan ukuran tulisan 19 x 14.5 cm. Naskah ini dijilid dengan sampul karton dan alas kertas Eropa dengan cap kertas "Double Chain, dengan tulisan “Best Papier m uch”. Teks wawacan ini terbagi ke dalam 40 pupuh. Manuskrip ini ditulis oleh Adipura pada tanggal 14 Sawal 1331 Hijriah (16 September 1913 Masehi) di Desa Bantarsari, Distrik Tasikmalaya. Naskah ini berasal dari M. O Sastradipura, Tasikmalaya dan saat ini disimpan oleh Rustijo, S. H. di Tasikmalaya. Kondisi fisik naskah umumnya masih baik, meskipun kertas agak kusam kecoklatan dan beberapa lembar awal-akhir robek. Terdapat catatan-catatan tambahan di lembar awal dan akhir naskah, termasuk catatan tentang aturan peminjaman naskah dan catatan kelahiran anak antara tahun 1329 dan 1340 H.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kumpulan Doa dan Mantra: Warisan Spiritual dari Soreang, Bandung

Temukan kekayaan spiritual dalam manuskrip kuno 'Kumpulan Doa dan Mantra'. Naskah ini berisi himpunan doa-doa penting seperti doa arwah, doa keselamatan, serta doa untuk para nabi, sahabat nabi, dan para wali. Selain itu, terdapat mantra-mantra tradisional untuk berbagai keperluan.

Kumpulan Doa: Kidung Para Nabi dari Pangalengan

Temukan keindahan spiritualitas dalam manuskrip Kumpulan Doa, sebuah warisan budaya dari Pangalengan, Bandung. Naskah ini menghadirkan doa-doa yang dianggap sebagai kidung para nabi, dilengkapi dengan penjelasan khasiatnya. Selain itu, di dalamnya juga diuraikan tentang sifat-sifat Allah yang dua puluh. Mari selami lebih dalam isi dan detail manuskrip ini.

Menelusuri Jejak Hukum dan Sejarah dalam Manuskrip Medang Kamulan, Purwacarita, dan Papakem Silakantara

Sebuah manuskrip kuno berukuran saku menyimpan pengetahuan berharga tentang hukum kerajaan, cerita masa lalu, dan silsilah keluarga. Mari kita menyelami isi naskah Medang Kamulan, Purwacarita, dan Papakem Silakantara yang ditulis dalam huruf Jawa-Sunda ini, untuk mengungkap kearifan lokal dan sejarah yang tersembunyi di dalamnya.

Menelusuri Jejak Sejarah: Tuntunan Shalat dan Surat dari Cirebon Abad ke-18

Naskah kuno ini menyimpan khazanah pengetahuan agama dan sosial budaya dari abad ke-18 hingga 19. Ditulis dalam bahasa Arab dan Sunda dengan aksara Arab dan Pegon, manuskrip ini menawarkan wawasan unik tentang praktik keagamaan dan interaksi sosial di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail menarik dari naskah ini.

Ogin Amar Sakti: Kisah Putra Permaisuri dari Banjaran Bandung

Telusuri kisah Ogin Amar Sakti, seorang putra permaisuri yang difitnah dan terusir dari istana. Wawacan berbahasa Sunda beraksara Pegon ini mengungkap intrik kerajaan, kejahatan yang terungkap, dan kemenangan kebenaran. Manuskrip ini menawarkan jendela ke dalam budaya dan sastra Sunda pada abad ke-20.

Wawacan Nyi Pohaci: Kisah Asal-Usul Padi di Pajajaran

Telusuri kisah legenda Nyi Pohaci dalam manuskrip Wawacan, sebuah puisi Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini mengisahkan tentang asal-usul tanaman padi di negeri Pajajaran yang ajaib, lahir dari kuburan Nyi Pohaci. Manuskrip ini menawarkan jendela ke dalam kepercayaan dan budaya masyarakat Sunda di awal abad ke-20.

Kisah Sayid Saman: Wawacan Penuh Hikmah dari Ciwidey

Telusuri kisah epik Sayid Saman dan Sayid Ira dalam manuskrip kuno berbahasa Sunda aksara Pegon. Wawacan ini mengisahkan perjalanan penuh liku dua putra raja yang terkena tenung, pengembaraan mencari jati diri, hingga perebutan tahta yang penuh intrik. Naskah ini menawarkan wawasan budaya dan sastra Sunda masa lampau.

Kidung: Untaian Doa dalam Tembang Sunda dari Maruyung

Temukan keindahan dan kekayaan spiritualitas Sunda melalui manuskrip Kidung, sebuah untaian doa yang dilantunkan dalam tradisi tembang. Naskah ringkas ini, ditulis dalam aksara Pegon, menyimpan permohonan mendalam yang biasa digunakan dalam acara-acara panembahan beluk.