
Manuskrip Lokayanti adalah sebuah karya sastra berbentuk puisi wawacan yang ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon. Naskah setebal 190 halaman ini mengisahkan riwayat para tokoh penyebar agama Islam di Mekah dan sekitarnya yang termasuk ke dalam siklus Amir Hamzah atau salah satu seri kisah Umarmaya. Kisah ini berfokus pada tokoh Lokayanti, seorang raja kafir yang menentang pernikahan putrinya, Amir Hamzah, dengan Hadiningrat, sehingga memicu peperangan. Manuskrip ini terdiri dari 40 pupuh, dimulai dengan pupuh Asmarandana dan diakhiri dengan kalimat 'ieu layang enggeus tamat, teu aya lajengna deui'. Kondisi fisik naskah masih baik meskipun kertasnya tampak kuning kecoklatan dan penjilidannya agak longgar. Naskah ini disalin oleh Utari pada abad ke-20 di Tasikmalaya. Naskah ini berasal dari Bapak O. Sastradipura di Tasikmalaya dan kini disimpan di EFEO Bandung. Pemilik naskah bernama Adipura yang memperolehnya dengan cara dibeli pada tanggal 28 Sapar 1332 dari seseorang di Bantarsari, Tasikmalaya. Ukuran sampul naskah adalah 21,5 x 16 cm, ukuran halaman 21,5 x 16 cm, dan ukuran tulisan 20 x 15 cm.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.