Halaman

Penyelamatan Manuskrip di Rumah Naskah Nusantara

Admin Rumah Naskah Nusantara— 15 Mei 2025 15:48

Masyarakat Nusantara memiliki arsip-arsip penting, di antaranya arsip/dokumen yang berbentuk naskah kuno. Saat ini, naskah kuno banyak yang tersebar di perpustakaan di dalam dan luar negeri atau menjadi koleksi personal yang belum terhubung satu sama lain. Seiring berjalannya waktu, arsip-arsip tersebut banyak yang rusak bahkan hilang. Sementara itu untuk arsip dalam bentuk naskah kuno (manuskrip) keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya faktor alam. Faktor alam tersebut dapat berupa iklim dan bencana alam. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan naskah-naskah sulit untuk dibuka dan dibaca. Selain faktor alam, faktor sumber daya manusia, kebijakan, dan persepsi/pandangan terhadap naskah itu sendiri, menyebabkan naskah-naskah tidak mendapat perawatan dan perhatian yang cukup baik. Jika tidak ada upaya untuk melestarikannya, maka pernaskahan yang merupakan salah satu kekayaan intelektual peninggalan masa lampau tersebut, tidak dapat ditransformasi kepada generasi yang akan datang dan dikhawatirkan akan musnah begitu saja ditelan zaman. Hilangnya data budaya dapat diartikan pula sebagai hilangnya ciri-ciri peradaban.

Hadirnya Rumah Naskah berupaya untuk menyelamatkan, meneliti dan menyebarluaskan data kebudayaan Sunda kepada masyarakat yang berupa naskah (manuskrip). Inisiatif ini merupakan salah satu bentuk pengejewantahan dari amanat UU no.5 tahun 2017 tentang pemajuan budaya yang mencakup perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan, serta Undang-undang no 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, pasal 1 ayat 4 yang berbunyi : Naskah kuno atau juga yang dikenal dengan manuskrip adalah semua dokumen tertulis yang tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri yang berumur sekurang-kurangnya limapuluh tahun (50th), dan yang mempunyai nilai penting bagi kebudayaan nasional, sejarah, dan ilmu pengetahuan.

Pada awalnya, Yayasan Rumah Naskah Nusantara adalah sebuah komunitas pegiat literasi dalam bidang manuskrip/naskah kuno yang bernama Rumah Naskah. Komunitas yang digawangi oleh Gunari Putra Erisman (akrab dipanggil Kang Gun-gun) ini telah mengukir jejak dari tahun 2014. Bergerak secara independen, ia pun berhasil mengumpulkan beberapa data mengenai naskah kuno yang tersebar di wilayah Kabupaten Ciamis. Dengan bermodal kecintaannya terhadap dunia Filologi, dan berbekal peralatan seadanya untuk proses identifikasi dan digitalisasi naskah (alih media) yang ia tekuni dengan “apik”, akhirnya ia berhasil mengumpulkan sekitar limapuluh naskah kuno yang tersebar di beberapa wilayah, yakni di Panumbangan, Rajadesa, Kawali, Banjar Anyar, dan Kecamatan Ciamis.  Hingga pada tahun 2021 ia menggandeng beberapa teman untuk dilibatkan menjadi sukarelawan dalam kegiatan pernaskahan yang ia tekuni. Melihat kegiatan yang ia lakukan belum terlihat secara signifikan, pada Januari 2024, Rumah Naskah resmi mengajukan legalitas sebagai Lembaga/Yayasan yang bergerak dalam bidang Pendidikan dan Kebudayaan khususnya manuskrip/naskah kuno, yang disahkan dengan akta notaris dan SK Kemenkumham dengan nama Yayasan Rumah Naskah Nusantara., dengan Kang Gunari sebagai pendiri sekaligus ketua Yayasan.

Yayasan Rumah Naskah Nusantara memiliki visi "Memelihara, Melestarikan, Meneliti, dan Memanfaatkan Naskah-naskah Nusantara". Visi tersebut diarahkan untuk mewujudkan sebuah misi, yakni: "Menjaga masa lalu untuk mencerahkan masa depan". Dengan demikian, misi dan tujuan Rumah Naskah Nusantara adalah untuk:

  1. Menyalurkan aspirasi dan kegiatan dalam bidang pengajaran, penelitian, konservasi, serta kegiatan lain yang berkaitan dengan dunia pernaskahan;
  2. Menghimpun peminat dan pecinta naskah-naskah Nusantara;
  3. Membina, mengembangkan, dan meningkatkan pengajaran, penelitian, serta publikasi naskah-naskah Nusantara demi mengungkapkan kekayaan budaya bangsa;
  4. Mengembangkan pendekatan dan metode kajian naskah Nusantara; Mengungkapkan dan mengkaji kandungan isi naskah dan menyebarluaskan hasilnya guna memberikan sumbangan bagi pembentukan kebudayaan dan jati diri bangsa.

Informasi Lainnya


Rumah Naskah Nusantara Ciamis Menyelamatkan Warisan Leluhur dari Lembaran yang Lapuk

Di balik lembar-lembar kertas usang yang nyaris tak terbaca, tersembunyi jejak peradaban, petuah moral, dan kisah leluhur yang hampir punah oleh zaman. Dengan tekad tak tergoyahkan, Gunari Putra Erisman, M.Hum, Ketua Yayasan Rumah Naskah Nusantara, sebuah lembaga yang bergerak dalam ikhlas menyelamatkan naskah-naskah kuno yang nyaris dilupakan.

Pertunjukan Seni Berbasis Manuskrip Warnai Panggung Nyawang Bulan Rumah Naskah Nusantara di Jambansari, Ciamis

Di bawah sinar bulan purnama yang syahdu, situs budaya Sirnayasa, Jambansari, Ciamis, menjadi saksi semaraknya panggung Nyawang Bulan yang digelar Yayasan Rumah Naskah Nusantara pada Sabtu, 12 Juli 2025. Selain pameran naskah kuno, talkshow literasi, dan pembacaan naskah sakral Sanghyang Siksa Kandang Karesian, Nyawang Bulan ini juga diisi oleh Pertunjukan Seni Berbasis Manuskrip yang menggugah rasa dan membangkitkan kekayaan budaya lokal.

Gali Warisan Literasi Leluhur: Pameran Naskah Kuno Meriahkan Nyawang Bulan Rumah Naskah Nusantara Ciamis

Yayasan Rumah Naskah Nusantara kembali menghidupkan semangat literasi leluhur lewat acara budaya bertajuk Nyawang Bulan yang digelar pada Sabtu, 12 Juli 2025 di kawasan bersejarah Jambansari, Ciamis. Mengusung tema “Kiwari Ngancik Bihari, Lampah Ayeuna Pakeun Jaga”, kegiatan ini menjadi panggung refleksi perjalanan budaya dan pengetahuan, menjembatani pesan masa lalu bagi masa depan generasi kini. Pusat perhatian pada Nyawang Bulan tahun ini salah satunya adalah Pameran Naskah Kuno, yang menampilkan sepuluh manuskrip pilihan dari khazanah Sunda kuno. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pemanfaatan Dana Abadi Kebudayaan 2025 Kategori Dukungan Institusional, sekaligus kolaborasi antara Rumah Naskah Nusantara dan Yayasan Kawargian Nonoman Galuh.

Talkshow dan Pembacaan Naskah Sakral Meriahkan Nyawang Bulan Rumah Naskah Nusantara di Jambansari, Ciamis

KABAR PRIANGAN – Panggung budaya Nyawang Bulan yang digelar oleh Yayasan Rumah Naskah Nusantara pada Sabtu, 12 Juli 2025, menjadi momen sakral sekaligus monumental dalam upaya menghidupkan kembali khazanah manuskrip Galuh. Sumber Artikel berjudul " Talkshow dan Pembacaan Naskah Sakral Meriahkan Nyawang Bulan Rumah Naskah Nusantara di Jambansari, Ciamis ", selengkapnya dengan link: https://kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/kabar-priangan/pr-1489495913/talkshow-dan-pembacaan-naskah-sakral-meriahkan-nyawang-bulan-rumah-naskah-nusantara-di-jambansari-ciamis

Nyawang Bulan, Upaya Generasi Muda Ciamis Hidupkan Naskah Kuno

Di balik hingar-bingar era modern dan arus digitalisasi, tradisi masa lalu menyimpan jejak kenangan yang membawa pada dimensi kehidupan yang berbeda. Tradisi masa lalu memiliki makna dan nilai kebersamaan. Generasi saat ini punya peran penting untuk tetap melestarikan tradisi masa lalu agar tidak padam atau punah. Baca artikel detikjabar, "Nyawang Bulan, Upaya Generasi Muda Ciamis Hidupkan Naskah Kuno" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-8011795/nyawang-bulan-upaya-generasi-muda-ciamis-hidupkan-naskah-kuno.

Édi S. Ékajati: Gurubesar dan Filolog yang Mengabdikan Hidup untuk Budaya Sunda

Édi S. Ékajati adalah seorang akademisi dan peneliti yang mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari sejarah dan kebudayaan Sunda. Karya-karyanya mencakup berbagai buku, penelitian, serta kontribusi penting dalam pengembangan studi Sunda di Indonesia.