Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Safinatun Nadja

Mengungkap Kitab Safinatun Nadja: Tuntunan Akhlak dan Hukum Islam dari Cirebon

Kitab Safinatun Nadja merupakan sebuah manuskrip yang mengupas tuntas berbagai aspek penting dalam kehidupan seorang Muslim. Di dalamnya dibahas mengenai hukum waris, pernikahan, mengurus anak, tata cara bersuci (mandi wajib, wudu, tayamum), hingga prinsip-prinsip muamalah seperti jual beli dan simpan-pinjam. Selain itu, naskah ini juga mengulas rukun Islam, mulai dari shalat, puasa, zakat, hingga haji. Manuskrip setebal 172 halaman ini ditulis dalam bahasa Arab, Jawa, dan Sunda menggunakan aksara Arab dan Pegon. Naskah ini diperkirakan berasal dari abad ke-20 di Cirebon, dimiliki oleh Bapak Syafe’i Hidayat dari Kp. Cipaku, Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, sebelum akhirnya disimpan di EFEO Bandung. Secara fisik, kertas naskah tampak kecoklatan dengan banyak bercak hitam, dan penjilidannya longgar. Sayangnya, kondisi teks banyak yang rusak/korup dan tidak tamat.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Mengungkap Sejarah Nusantara: Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara

Telusuri kisah kerajaan-kerajaan di Nusantara melalui manuskrip kuno Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara. Ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, naskah ini menyimpan catatan sejarah berharga. Manuskrip ini adalah bagian dari seri ke-2 dari bagian IV, menghadirkan narasi prosa yang kaya akan informasi.

Babad Cirebon: Kisah Para Wali dan Raja Tanah Jawa

Telusuri kisah penyebaran Islam dan legenda para raja Jawa dalam manuskrip Babad Cirebon. Naskah ini mengungkap silsilah wali, adat istiadat, hingga konflik kerajaan. Sebuah catatan penting tentang sejarah dan budaya Cirebon dan sekitarnya.

Menelusuri Jejak Nusantara: Katalog Naskah Pustaka Rajya-Rajyai Bhumi Nusantara

Naskah Pustaka Rajya-Rajyai Bhumi Nusantara adalah warisan berharga yang menyimpan katalog judul-judul naskah rujukan dari berbagai pelosok Nusantara. Disusun di Cirebon pada tahun 1698, naskah ini menjadi bukti kekayaan intelektual dan budaya masa lalu. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail menarik dari manuskrip ini.

Menjelajahi Kitab Parukunan: Warisan Naskah Sunda Abad ke-19

Kitab Parukunan adalah sebuah manuskrip berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini memberikan penjelasan tentang Sifat 20, Rukun Islam, Rukun Iman, dan berbagai aspek penting dalam ajaran Islam. Manuskrip ini menjadi bukti kekayaan intelektual dan keagamaan masyarakat Sunda pada masa lampau.

Bental Jemur: Kisah Ramalan dan Persahabatan dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah Bental Jemur, sebuah naskah wawacan berbahasa Sunda beraksara Pegon yang berasal dari Cijulang, Ciamis. Naskah ini menceritakan tentang ramalan, persahabatan, dan intrik kerajaan yang melibatkan tokoh-tokoh seperti Nabi Muhammad SAW, Amir Hamzah, dan Bental Jemur sendiri. Sebuah warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai luhur.

Wawacan Ogin: Kisah Ogin Amarsakti dari Madusari dalam Balutan Naskah Pegon

Telusuri kisah Ogin Amarsakti, tokoh utama dalam Wawacan Ogin, sebuah karya sastra Sunda bernapaskan keislaman. Naskah ini membawa kita ke negeri Madusari, tempat Ogin Somaningrat bersemayam. Mari selami lebih dalam detail dan pesona naskah kuno ini.

Kumpulan Doa: Warisan Naskah Sunda tentang Fiqih dan Amalan

Telusuri khazanah naskah kuno 'Kumpulan Doa', sebuah warisan berharga yang memadukan bahasa Arab dan Sunda dalam aksara Pegon. Naskah ini memuat ajaran agama Islam terkait Fiqih, tuntunan doa, hingga amalan sehari-hari. Mari kita ungkap lebih dalam isi dan rincian menarik dari manuskrip ini.

Suluk Gandasari: Kisah Tasawuf dalam Wawacan Sunda

Temukan ajaran tasawuf yang terkandung dalam Suluk Gandasari, sebuah manuskrip puisi wawacan berbahasa Sunda. Naskah ini menguraikan pelajaran agama Islam dan pemahaman rukun iman melalui dialog antara Ki Ganda dan Ki Sari. Sebuah warisan berharga dari Kasepuhan Batu Karut, Bandung.