Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Mi'raj Nabi

Mi'raj Nabi: Kisah Perjalanan Spiritual dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Mi'raj Nabi mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha, di mana beliau menerima perintah shalat lima waktu. Dalam perjalanan tersebut, Nabi bertemu dengan arwah para nabi terdahulu. Naskah ini ditulis dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Sunda menggunakan aksara Pegon. Manuskrip ini diperkirakan ditulis pada 14 Mei 1937 di Sukasari, Bandung. Naskah ini berasal dari Bapak Jatma, Kp. Gegerkalong, Desa dan Kecamatan Sukasari, Kabupaten Bandung dan kini disimpan di EFEO Bandung. Naskah terdiri dari 59 halaman dengan ukuran halaman 21 x 16,5 cm dan ukuran tulisan 18 x 15 cm. Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang mulai menguning dan sebagian lembar halaman tampak seperti bekas terkena air, serta penjilidan yang longgar. Teks awal naskah tidak lengkap, dimulai dari kalimat '...panutup jenengan nabi muhamad, rasul nabi mursalin, nu pinunjul darajatnya...' (h. 1) dan diakhiri dengan '...ieu wawacan, lain pikeun suka seuri, sumawona dipake ager-agerati, tegesna ngahariring kudu kaharti (h. 59).'

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Sumpena Kanagan: Kisah Heroik Pewaris Tahta dari Ciwidey

Manuskrip Sumpena Kanagan adalah sebuah karya sastra Sunda berbentuk puisi wawacan yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini mengisahkan perjuangan Sumpena dan Kanagan merebut kembali tahta kerajaan yang dirampas. Disimpan di EFEO Bandung, naskah ini menawarkan jendela ke dalam budaya dan nilai-nilai masyarakat Sunda pada masa lampau.

Jejak Logat Daerah Jawa Madura: Penelitian Berg 1938-1941

Temukan kekayaan linguistik Jawa, Sunda, dan Madura melalui manuskrip "Logat Daerah". Naskah ini merupakan hasil penelitian mendalam Profesor Berg antara tahun 1938-1941. Menghadirkan transkripsi rekaman dari berbagai lokasi, naskah ini mengungkap aturan berbahasa populer dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Kisah Sayid Saman: Wawacan Penuh Hikmah dari Ciwidey

Telusuri kisah epik Sayid Saman dan Sayid Ira dalam manuskrip kuno berbahasa Sunda aksara Pegon. Wawacan ini mengisahkan perjalanan penuh liku dua putra raja yang terkena tenung, pengembaraan mencari jati diri, hingga perebutan tahta yang penuh intrik. Naskah ini menawarkan wawasan budaya dan sastra Sunda masa lampau.

Menelusuri Jejak Syiar Islam dalam 'Wawacan Sajarah Wali': Kisah Mistik dari Cililin

Naskah kuno 'Sajarah Wali' membawa kita menyelami upaya penyebaran agama Islam melalui untaian puisi wawacan. Berasal dari Cililin, Bandung, manuskrip ini mengungkap ajaran mistik Islam yang disampaikan oleh Syekh Lemah Abang, menekankan konsep Manunggaling Kaula-Gusti. Mari kita telusuri lebih dalam isi dan detail menarik dari naskah ini.

Samaun: Kisah Kepahlawanan Islam dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah kepahlawanan Samaun, tokoh sentral dalam menyebarkan ajaran Islam di Mekah dan sekitarnya. Manuskrip ini mengisahkan perjuangan Samaun dengan kesaktian luar biasa, melawan musuh-musuh Islam seperti Abu Jahal dan Raja Kobti. Temukan detail menarik dari naskah kuno ini.

Menjelajahi Khazanah Khutbah Hari Raya: Antara Arab, Sunda, dan Kearifan Lokal Bandung

Temukan keindahan dan kearifan lokal dalam manuskrip kuno 'Khutbah Hari Raya'. Naskah ini memuat bacaan dan uraian mengenai Shalat Idul Fitri dan Idul Adha, disajikan dalam dua bahasa: Arab dan Sunda. Lebih dari sekadar panduan ibadah, manuskrip ini menyimpan doa-doa, salawat, hingga 'jampe cipta cai', sebuah warisan budaya yang kaya makna.

Misteri Manuskrip HS. KBN Nomor 496: Sebuah Pencarian dalam Gulungan Mikrofilm

Telusuri jejak misteri sebuah manuskrip dengan kode HS. KBN Nomor 496 yang tersimpan di EFEO Bandung. Judulnya tersembunyi dalam katalog, namun jangan khawatir, petunjuknya ada dalam gulungan mikrofilm! Mari kita ungkap bersama informasi apa yang tersimpan di dalamnya.

Bab Nikah: Panduan Praktis Wali Hakim dari Cianjur Abad ke-19

Temukan panduan praktis menjadi wali hakim dalam pernikahan yang tertuang dalam manuskrip "Bab Nikah". Naskah ini ditulis dalam bahasa Jawa dan Arab dengan aksara Pegon dan Arab. Meski hanya terdiri dari 8 halaman, manuskrip ini menyimpan pengetahuan berharga tentang praktik pernikahan pada masanya.