Wawacan Jaka Paringga adalah sebuah naskah puisi wawacan berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini terdiri dari 249 halaman, ditulis pada kertas dengan tinta hitam. Fisik naskah menunjukkan usia yang cukup tua, dengan bercak kecoklatan, tepi yang robek, dan beberapa bagian teks yang suram atau hilang. Naskah ini terbagi dalam 65 pupuh, meskipun ada bagian awal yang hilang. Di akhir naskah tertulis bahwa cerita ini sudah selesai. Naskah ini disalin oleh Amalati pada abad ke-20 di Majalaya, Bandung, dan berasal dari Bapak Didi dari Ciheulang, Majalaya. Saat ini, naskah tersebut disimpan di EFEO Bandung. Kisah dalam Wawacan Jaka Paringga berpusat pada Jaka Paringga, Raja Nusa Jawa yang berkedudukan di kaki Gunung Ciremai. Ia memiliki seorang putri cantik yang menjadi rebutan para raja. Raden Elang, dengan kesaktiannya, berhasil memikat hati sang putri, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan dan tipu daya dari Jaka Paringga.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.