Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Jaya Bayawak

Jaya Bayawak: Kisah Putra Raja yang Berubah Wujud

Manuskrip ini berisi kisah Jaya Bayawak, yang menceritakan tentang dua putra raja dari negeri Nadenda. Jaka Bayawak, sang kakak, memiliki rupa seperti bayawak sehingga membuatnya terasingkan. Ia kemudian mendapatkan azimat kesaktian berupa dua buah labu yang bisa diubah menjadi kerajaan emas. Sementara itu, Rara Uju, sang adik, mendapatkan azimat tiga pucuk cempaka yang membantunya mengatasi berbagai rintangan. Berkat azimatnya, Jaka Bayawak berubah menjadi ksatria tampan bernama Jaka Pangling dan menikahi Dewi Patah dari Majapahit. Pada akhirnya, Rara Uju bertemu kembali dengan adiknya dalam pesta pernikahan dan suaminya diangkat menjadi Patih di Kerajaan Majapahit. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon, berbentuk puisi wawacan, dan terdiri dari 185 halaman. Naskah ini diperkirakan berasal dari abad ke-20 di daerah Subang, dengan pemilik asal bernama Adah Madsari. Saat ini, manuskrip tersebut tersimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang kusam dan penjilidan yang longgar, dengan tinta hitam kebiru-biruan yang kurang kontras.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Babad Cirebon: Kisah Islamisasi Jawa Barat dalam Untaian Wawacan

Telusuri jejak penyebaran Islam di Jawa Barat melalui Babad Cirebon, sebuah manuskrip kuno yang memuat kisah Syarif Hidayatullah, salah seorang Walisongo. Naskah ini mengisahkan perjalanan islamisasi kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha seperti Pajajaran dan Majapahit, serta peran penting Cirebon sebagai pusat dakwah para wali. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail menarik dari naskah bersejarah ini.

Primbon: Meramal Nasib dengan Naktu Hari dan Perjalanan Bintang

Telusuri lembaran primbon kuno berbahasa Sunda yang mengungkap rahasia naktu hari dan perjalanan bintang. Manuskrip ini menawarkan panduan meramal nasib seseorang, khususnya dalam bepergian, demi meraih keberuntungan. Simak narasi lengkap mengenai kondisi fisik, asal-usul, dan isi teksnya.

Wawacan Munding Liman: Kisah Perjalanan Mencari Pusaka di Tanah Sunda

Telusuri kisah epik Raden Patih Munding Liman dan Raden Mantri Munding Wangi dalam mengemban titah raja. Mereka menjelajah negeri mencari gajah putih, banteng kembar, dan pusaka sakti. Pertemuan dengan putri Sunten Keling membawa mereka ke negeri Cina, membuka petualangan mendebarkan.

Kumpulan Mantra dan Tarekat: Warisan Spiritual dari Kuningan Abad ke-19

Telusuri khazanah spiritual kuno melalui manuskrip "Kumpulan Mantra dan Tarekat". Naskah berusia lebih dari satu abad ini, yang ditulis di Kuningan pada tahun 1857, menawarkan wawasan unik ke dalam praktik-praktik spiritual masyarakat Sunda-Jawa pada masa lampau.

Menjelajahi Tarekat: Ajaran Tasawuf Abad ke-19 dari Banjaran Bandung

Naskah kuno ini, bertajuk Tarekat, mengungkap ajaran tasawuf Islam yang berkembang di Banjaran, Bandung pada abad ke-19. Ditulis dalam bahasa Sunda dan Arab menggunakan aksara Pegon, manuskrip ini menawarkan pemahaman mendalam tentang rukun Islam melalui simbol-simbol kaligrafi dan nama-nama nabi. Simak narasi lengkapnya untuk menyelami warisan spiritual ini.

Menjelajahi Pelajaran Agama Islam: Naskah Tarekat dari Garut

Temukan intisari ajaran Islam dalam manuskrip kuno "Pelajaran Agama Islam". Naskah ini membahas mendalam tentang tasawuf, meliputi syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat. Simak uraian tentang makrifat bismillah, shalat sejati, doa Fatimah, hingga ilmu hakikat Allah yang diamalkan oleh para nabi, sahabat, wali, ulama, dan kaum muslimin.

Menjelajahi Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara: Katalog Naskah Kuno Cirebon

Telusuri kekayaan intelektual masa lalu melalui manuskrip Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara. Naskah berbahasa Jawa Cirebon ini, ditulis menggunakan aksara Cacarakan, menyimpan katalog penting dari berbagai judul naskah dari seluruh Nusantara. Disusun di bawah tanggung jawab Pangeran Wangsakerta, naskah ini menjadi jendela menuju khazanah pengetahuan kuno.

Untaian Doa: Warisan Spiritual dari Bandung Abad ke-20

Temukan pesona naskah kuno 'Kumpulan Doa', sebuah warisan spiritual dari Bandung abad ke-20. Naskah ini menghadirkan doa-doa, ayat suci Al-Quran, salawat, dan dzikir sebagai hadiah bagi Nabi Muhammad SAW dan tokoh-tokoh suci lainnya. Simak kisah lengkap dan detail manuskrip ini!