Manuskrip Wawacan Ningrum Kusumah mengisahkan cerita Suryaningrat yang mewarisi tahta Kerajaan Banurungsit dan menikahi Ningrum Kusumah. Konflik muncul ketika Raja Duryan memberontak, memaksa Suryaningrat dan Ningrum Kusumah untuk melarikan diri. Ningrum Kusumah kemudian mendapatkan kesaktian dan mengubah dirinya menjadi laki-laki bernama Jaya Rukmantara. Setelah berbagai peristiwa, termasuk menjadi menantu Raja Erum dan memimpin peperangan, Jaya Rukmantara kembali menjadi Ningrum Kusumah dan bersatu kembali dengan Suryaningrat. Naskah ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon dan berbentuk puisi wawacan. Terdiri dari 300 halaman yang ditulis dengan tinta hitam, naskah ini terbagi menjadi 67 pupuh, dimulai dengan pupuh Asmarandana. Manuskrip ini disalin oleh Aki Komed dari Ciamis pada abad ke-20 dan disimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik kertas kekuning-kuningan tetapi masih terpelihara dengan baik.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.