Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Primbon

Primbon: Meramal Nasib dengan Naktu Hari dan Perjalanan Bintang

Manuskrip ini merupakan bagian dari teks Primbon yang membahas mengenai naktu hari dan perjalanan bintang untuk meramal nasib, terutama terkait keberuntungan saat bepergian. Naskah berbahasa Sunda dengan aksara Pegon ini terdiri dari 8 halaman berbentuk prosa. Kondisi fisiknya memperlihatkan kertas kusam kecoklatan yang agak lapuk, dengan halaman terakhir yang robek dan penjilidan yang lepas. Naskah ini ditulis menggunakan tinta hitam dengan tulisan yang masih kontras. Penomoran halaman ditambahkan kemudian. Cap kertas menunjukkan gambar "Lion in Medalon PRO PATRIA EIUSQUELIBERTATE." Diperkirakan karangan ini berasal dari abad ke-19 di Bandung. Naskah ini dulunya milik Bapak Jatma dari Kp. Gegerkalong, Desa dan Kecamatan Sukasari, Kabupaten Bandung. Saat ini, manuskrip ini disimpan di EFEO Bandung. Sayangnya, teks ini tidak utuh karena beberapa bagian awal dan akhir hilang, seperti yang terlihat pada kutipan awal '... rebo, lamun lumaku dina rebo kudu dikukudung sabab rebo cahayaning mega, kemis, lamun lumaku ... (h. 1)' dan akhir teks yang berbunyi '... dawuhna pecat pecat sawed, ari pecakna kagenep pecak, dawuh mustari w ayah bedug (...; h. 8)'.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Wawacan Pua-pua Bernama Sakti: Kisah Peralihan Hindu ke Islam

Telusuri kisah peralihan keyakinan dalam Wawacan Pua-pua Bernama Sakti, sebuah naskah Sunda beraksara Pegon yang memikat. Naskah ini menggambarkan suasana peralihan antara tradisi Hindu ke Islam. Pusat cerita pada tokoh Bermana Alam sebagai titisan Dewa Brahma yang kemudian memeluk agama Islam dan berganti nama menjadi Bermana Sakti.

Menjelajahi Fiqih dan Tauhid: Warisan Manuskrip Sunda Abad ke-19 dari Bandung

Temukan warisan intelektual Islam dari abad ke-19 melalui manuskrip "Fiqih dan Tauhid" yang ditulis dalam bahasa Sunda dan Arab. Naskah ini menawarkan wawasan berharga tentang praktik keagamaan dan pemikiran tasawuf yang berkembang di wilayah Bandung pada masa itu. Mari selami lebih dalam isi dan detail fisik naskah ini.

Menelusuri Untaian Doa Nabi Sulaeman dalam Manuskrip Cirebon Abad ke-19

Temukan keindahan warisan leluhur Cirebon melalui manuskrip "Doa Nabi Sulaeman". Naskah kuno ini menyimpan doa-doa berbahasa Arab bercampur dialek Jawa Cirebon. Diperkirakan berasal dari abad ke-19, manuskrip ini menawarkan jendela unik ke dalam praktik spiritual masyarakat Cirebon di masa lalu.

Menjelajahi 'Pelajaran Agama Islam (Syareat)': Manuskrip Sunda Abad ke-19 dari Bandung

Temukan khazanah pengetahuan Islam dari abad ke-19 melalui manuskrip "Pelajaran Agama Islam (Syareat)". Ditulis dalam bahasa Sunda dan Arab menggunakan aksara Pegon dan Arab, naskah ini memuat panduan praktis ibadah. Mari kita telusuri lebih dalam isi dan kondisi fisik naskah ini.

Menelusuri Jejak Sejarah Babad Galuh: Kisah Kerajaan Sunda di Cirebon

Manuskrip Babad Galuh, ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, mengungkap narasi sejarah kerajaan Sunda. Berpusat pada tokoh Ciungwanara dan Aryang Banga, naskah ini memberikan wawasan tentang pembagian wilayah kerajaan dan dinamika kekuasaan di masa lalu. Temukan lebih dalam mengenai asal-usul dan kondisi fisik naskah kuno ini.

Kisah Dipati Ukur dalam Manuskrip Mangle Arum: Pemberontakan dan Pelarian

Manuskrip Mangle Arum mengisahkan cerita tentang Dipati Ukur, seorang tokoh penting yang berasal dari Jambukarang, Banyumas. Dibuang ke Ukur oleh Raja Mataram, Sutawijaya, ia kemudian menjadi bupati dan berani melawan kekuasaan Mataram. Simak narasi lengkapnya tentang tokoh ini dalam manuskrip kuno.

Jaka Bayawak: Kisah Cinta dan Kesaktian dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah epik Jaka Bayawak, seorang pangeran berwujud biawak yang penuh petualangan! Manuskrip kuno berbahasa Sunda ini menyimpan cerita cinta, kesaktian, dan peperangan yang memukau. Mari selami lebih dalam isi dan rincian metadata naskah ini.

Wawacan Ogin Amarsakti: Kisah Islamisasi di Tanah Sunda

Temukan kisah menarik tentang penyebaran agama Islam di tanah Sunda melalui manuskrip Wawacan Ogin Amarsakti. Naskah ini menghadirkan tokoh-tokoh pra-Islam yang kemudian dilegitimasi keislamannya, memberikan perspektif unik tentang proses islamisasi yang terjadi sebelum masa para Sanga. Sebuah warisan budaya yang kaya dan penuh makna.