Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Ki Buhaér

Lalakon Ki Buhaér: Kisah Pengamen yang Menjadi Raja

Naskah Lalakon Ki Buhaér mengisahkan tentang seorang anak miskin bernama Buhaér yang menjadi pengamen hingga ke negeri Selawati. Di sana, ia jatuh cinta kepada Dewi Ratna Sari, putri Raden Surya Dipati. Setelah mengalami berbagai kejadian ajaib termasuk berubah menjadi kakek-kakek karena memakan buah aneh, Buhaér akhirnya memenangkan sayembara yang diadakan raja dan mewarisi tahta kerajaan setelah menikahi Ratna Sari. Manuskrip ini ditulis dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Sunda dengan aksara Pegon, terdiri dari 54 halaman. Naskah ini ditulis pada abad ke-20 di Bandung, dengan alas kertas buatan lokal dan tinta hitam pucat. Naskah ini dahulunya milik Bapak Warman dari Kp. Sadu, Kec. Soreang, Kab. Bandung, dan kini disimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah kurang baik karena kertas kusam, lapuk, dan beberapa lembar robek.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kudasari: Kisah Tasawuf dari Priangan Timur Abad ke-19

Telusuri ajaran tasawuf dalam manuskrip Kudasari yang berasal dari abad ke-19. Naskah ini membahas asal-usul manusia dari unsur tanah, angin, air, dan api. Selain itu, juga membahas tentang terbentuknya nyawa, kiamat, surga, neraka, serta hadits-hadits qudsi.

Babad Godog: Kisah Kean Santang Mengislamkan Tanah Jawa

Manuskrip Babad Godog dalam bahasa Sunda ini mengisahkan perjalanan spiritual Kean Santang, seorang senapati Pajajaran yang gagah berani. Dari menantang Bagenda Ali di Mekah hingga akhirnya memeluk Islam dan ditugaskan mengislamkan Pulau Jawa, naskah ini menyimpan cerita menarik tentang penyebaran agama Islam di tanah Sunda. Mari kita telusuri lebih dalam isi dan rincian manuskrip ini.

Menelusuri Akar Leluhur: Kisah Silsilah Bandung

Naskah Silsilah Bandung mengungkap sejarah panjang dan mendalam mengenai garis keturunan para leluhur di wilayah Bandung. Dari tokoh legendaris Prabu Siliwangi Pajajaran hingga Dewa Subangkarancang, naskah ini menyajikan diagram silsilah yang menghubungkan berbagai tokoh penting. Mari kita selami lebih dalam detail manuskrip ini.

Mengenal Tauhid: Sifat Allah dan Hakikat Nafsu dalam Manuskrip Sunda

Telusuri kearifan lokal Sunda dalam memahami konsep Tauhid melalui manuskrip kuno. Naskah ini mengungkap sifat-sifat Allah, para nabi, hingga hakikat nafsu manusia. Sebuah warisan berharga yang tersimpan di Museum Pangeran Geusan Ulun.

Primbon Tarekat Satariyah: Jejak Mistik dari Garut hingga Leiden

Telusuri warisan spiritual Jawa melalui Primbon Tarekat Satariyah. Manuskrip ini mengungkap teologi dan mistik yang kaya, diturunkan dari para tokoh spiritual terkemuka. Disalin oleh Hasan Mustapa pada tahun 1908, primbon ini menyimpan jejak perjalanan mistik dari Garut hingga Perpustakaan Universitas Leiden.

Menjelajahi Kitab Bayan: Untaian Hikmah dari Cirebon Abad ke-18

Kitab Bayan merupakan manuskrip kuno yang memuat ajaran penting tentang rukun Islam dan rukun Iman. Ditulis dalam bahasa Arab, Sunda, dan Jawa, naskah ini menjadi saksi bisu perpaduan budaya dan keagamaan di Cirebon pada abad ke-18. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail menarik dari manuskrip ini.

Rangga Wulung: Kisah Pangeran yang Terbuang dan Perebutan Takhta

Telusuri kisah epik Rangga Wulung, pangeran yang terpisah dari keluarganya sejak lahir dan dibesarkan di hutan. Nasib membawanya kembali untuk merebut takhta yang dirampas oleh siluman jahat. Akankah kebenaran dan keadilan menang?

Suluk Tranggana: Syair Sunda tentang Ketauhidan dari Banjaran

Temukan keindahan Suluk Tranggana, sebuah manuskrip puisi wawacan berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini menguraikan konsep ketauhidan melalui dialog antara tokoh-tokoh simbolis. Simak narasi lengkapnya untuk memahami lebih dalam isi dan detail fisik naskah.