Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Syekh Abdul Qadir Jaelani

Kisah Sang Wali: Wawacan Syekh Abdul Qadir Jaelani dalam Gubahan Jawa-Sunda

Manuskrip ini berisi kisah Syekh Abdul Qadir Jaelani, yang bersumber dari Kitab Khulamatul Mukhiri. Dikisahkan perjalanan hidupnya sejak kecil hingga menjadi waliyullah. Naskah setebal 423 halaman ini ditulis dalam bentuk puisi wawacan dengan aksara Pegon, menggunakan bahasa campuran Jawa-Sunda. Secara kuantitatif terdiri atas 75 pupuh dan terdiri atas 100 hikayat. Naskah ini diperkirakan ditulis pada abad ke-19 oleh Syekh Ajil Mansuri di Cimanuk (Cirebon). Bahan kertas Eropa dengan cap Lion in Crown Medallion dan Countermark EB and Co. Naskah ini berasal dari Bapak Encor, Kp. Keramat, Desa dan Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, dan kini disimpan di EFEO Bandung.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kisah Ahmad Muhammad: Wawacan Sunda Abad ke-20 dari Pangalengan

Telusuri kisah epik Ahmad dan Muhammad, dua saudara kembar putra Srinarendra Raja Jemur dari Kerajaan Habsah. Naskah wawacan berbahasa Sunda ini mengisahkan perjalanan penuh tantangan mereka hingga menjadi Raja di Mesir. Sebuah warisan budaya yang kaya dari Pangalengan, Bandung.

Ayat Lima Belas: Penolak Mara Bahaya dalam Genggaman

Manuskrip "Ayat Lima Belas" adalah cuplikan ayat-ayat suci Al-Quran yang diyakini memiliki kekuatan untuk menolak mara bahaya. Ditulis dalam bahasa Sunda dengan aksara Pegon dan Arab, naskah ini menjadi bukti upaya pemahaman dan penerapan ayat suci dalam kehidupan sehari-hari. Mari selami lebih dalam isi dan konteks manuskrip ini.

Menelusuri Surat Salinan: Jejak Korespondensi Abad ke-19 di Tatar Sunda

Naskah kuno ini menyimpan jejak korespondensi penting dari akhir abad ke-19. Surat Salinan ini adalah salinan surat jawaban dari Asisten Residen kepada Raden Aria Patih Afdeling Sukapura Kolot Bratadiwidjadja. Mari kita selami lebih dalam isi dan konteks sejarah dari surat berharga ini.

Angling Sari: Kisah Pengembaraan dan Kemenangan dari Pangalengan

Telusuri kisah epik Angling Sari, seorang putra mahkota yang terpaksa hidup dalam pengembaraan akibat pengkhianatan. Berlatar di tanah Sunda, naskah ini mengisahkan perjuangan, harapan, dan akhirnya, kemenangan yang mengharukan. Simak detail manuskrip kuno ini yang menyimpan warisan budaya yang kaya.

Menjelajahi Khazanah Khutbah Hari Raya: Antara Arab, Sunda, dan Kearifan Lokal Bandung

Temukan keindahan dan kearifan lokal dalam manuskrip kuno 'Khutbah Hari Raya'. Naskah ini memuat bacaan dan uraian mengenai Shalat Idul Fitri dan Idul Adha, disajikan dalam dua bahasa: Arab dan Sunda. Lebih dari sekadar panduan ibadah, manuskrip ini menyimpan doa-doa, salawat, hingga 'jampe cipta cai', sebuah warisan budaya yang kaya makna.

Kudasari: Kisah Tasawuf dari Priangan Timur Abad ke-19

Telusuri ajaran tasawuf dalam manuskrip Kudasari yang berasal dari abad ke-19. Naskah ini membahas asal-usul manusia dari unsur tanah, angin, air, dan api. Selain itu, juga membahas tentang terbentuknya nyawa, kiamat, surga, neraka, serta hadits-hadits qudsi.

Mantra: Doa Magis untuk Rezeki Melimpah dari Sukasari Bandung

Temukan kekuatan mantra dalam manuskrip kuno dari Sukasari, Bandung. Berisi doa-doa dalam bahasa Sunda-Jawa Cirebon yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini dipercaya sebagai 'jampe' atau mantra untuk mendatangkan rezeki, khususnya dalam bidang pertanian.

Babad Pasir: Kisah Cinta dan Tahta dari Banyumas

Telusuri kisah epik Raden Banyakcatra dalam manuskrip Babad Pasir. Putra Raja Pajajaran ini awalnya berniat mencari permaisuri, namun takdir membawanya menjadi penguasa Pasirluhur. Simak selengkapnya tentang intrik kerajaan dan perjalanan hidup Banyakcatra dalam naskah kuno ini.