Naskah Nagara Kretabhumi mengisahkan tentang berbagai kerajaan di Nusantara, dimulai dengan penyebutan Syangka Nagari dan Yawana Nagari, serta migrasi penduduk menggunakan perahu getek ke Pulau Jawa akibat bencana alam. Bagian akhir naskah menyinggung kerajaan-kerajaan seperti Tarumanagara, Sriwijaya, Keling, Medang-Mataram, Kerajaan Sunda, Galuh, Indraprahasta, Sanghyang Hujung, Carbon Nagari, Wilwatika, Demak, dan Singhasari. Naskah ini juga dilengkapi dengan keterangan dari Rajyawaamana i Bhumi Nusantara.
Secara fisik, naskah ini terdiri dari 124 halaman dluwang dengan ukuran sampul 35 x 27 cm dan tulisan 31 x 22 cm. Penjilidannya menggunakan alas naskah dluwang buatan tradisional dengan sampul tebal terbungkus kain belacu. Penomoran halaman menggunakan angka Cacarakan 1-124 yang terletak di margin atas tengah. Tinta yang digunakan berwarna hitam, dan tulisan masih terbaca jelas dengan ruang tulisan terbingkai garis ganda. Meskipun kertasnya kusam kecoklatan dan penjilidannya agak ketat, keadaan fisik naskah ini secara umum masih baik dan terpelihara. Naskah ini dikarang oleh Pangeran Wangsakerta dan kawan-kawan atas prakarsa Sultan-sultan Cirebon pada tahun 1692 di Cirebon. Saat ini, naskah Nagara Kretabhumi tersimpan di Museum Negeri Jawa Barat “Sri Baduga” Bandung. Judul naskah ini tertulis sebagai Pustaka Nagarakretabhumi di dalam teks dan Nagara Kreta Bhumi pada tempelan di luar teks.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.