Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Nagarakretabhumi

Menjelajahi Nagara Kretabhumi: Kisah dari Cirebon Abad ke-17

Naskah Nagara Kretabhumi mengisahkan tentang berbagai kerajaan di Nusantara, dimulai dengan penyebutan Syangka Nagari dan Yawana Nagari, serta migrasi penduduk menggunakan perahu getek ke Pulau Jawa akibat bencana alam. Bagian akhir naskah menyinggung kerajaan-kerajaan seperti Tarumanagara, Sriwijaya, Keling, Medang-Mataram, Kerajaan Sunda, Galuh, Indraprahasta, Sanghyang Hujung, Carbon Nagari, Wilwatika, Demak, dan Singhasari. Naskah ini juga dilengkapi dengan keterangan dari Rajyawaamana i Bhumi Nusantara.

Secara fisik, naskah ini terdiri dari 124 halaman dluwang dengan ukuran sampul 35 x 27 cm dan tulisan 31 x 22 cm. Penjilidannya menggunakan alas naskah dluwang buatan tradisional dengan sampul tebal terbungkus kain belacu. Penomoran halaman menggunakan angka Cacarakan 1-124 yang terletak di margin atas tengah. Tinta yang digunakan berwarna hitam, dan tulisan masih terbaca jelas dengan ruang tulisan terbingkai garis ganda. Meskipun kertasnya kusam kecoklatan dan penjilidannya agak ketat, keadaan fisik naskah ini secara umum masih baik dan terpelihara. Naskah ini dikarang oleh Pangeran Wangsakerta dan kawan-kawan atas prakarsa Sultan-sultan Cirebon pada tahun 1692 di Cirebon. Saat ini, naskah Nagara Kretabhumi tersimpan di Museum Negeri Jawa Barat “Sri Baduga” Bandung. Judul naskah ini tertulis sebagai Pustaka Nagarakretabhumi di dalam teks dan Nagara Kreta Bhumi pada tempelan di luar teks.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Peraturan Ngaji Zaman Kolonial: Kisah di Balik Kartu Izin Mengajar Al-Quran

Temukan seluk-beluk peraturan perizinan guru ngaji di masa kolonial Belanda! Manuskrip ini mengungkap persyaratan unik yang harus dipenuhi, termasuk kemampuan berbahasa Melayu dan menulis aksara Latin. Sebuah potret menarik tentang kontrol pemerintah terhadap pendidikan agama.

Kisah Agung Pernikahan Nabi: Carita Kanjeng Nabi Nikah dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah agung pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah melalui manuskrip kuno "Carita Kanjeng Nabi Nikah". Naskah berbahasa Sunda beraksara Pegon ini memuat riwayat hidup Nabi, mulai dari pernikahan hingga wahyu pertama dan perjuangan dakwah. Simak narasi lengkapnya di sini!

Menjelajahi Kosmologi Islam dalam Manuskrip Martabat Alam Tujuh dari Cirebon

Manuskrip Martabat Alam Tujuh (Patarekan) adalah sebuah naskah kuno yang memuat ajaran kosmologi Islam, sejarah para nabi, hingga kisah-kisah lokal yang menarik. Naskah ini ditulis dalam bahasa Arab dan Jawa menggunakan aksara Pegon, memberikan wawasan unik tentang perpaduan budaya dan kepercayaan pada masanya. Disimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon, manuskrip ini menjadi saksi bisu kekayaan intelektual dan spiritual masyarakat Cirebon di masa lampau.

Menjelajahi Kitab Bayan: Untaian Hikmah dari Cirebon Abad ke-18

Kitab Bayan merupakan manuskrip kuno yang memuat ajaran penting tentang rukun Islam dan rukun Iman. Ditulis dalam bahasa Arab, Sunda, dan Jawa, naskah ini menjadi saksi bisu perpaduan budaya dan keagamaan di Cirebon pada abad ke-18. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail menarik dari manuskrip ini.

Wawacan Umar Basah: Kisah Cinta dan Pengkhianatan dari Bandung

Manuskrip Wawacan Umar Basah, ditulis dalam aksara Pegon berbahasa Sunda, mengisahkan lika-liku kehidupan Umar Basah. Dari menyembuhkan putri raja hingga menghadapi pengkhianatan, naskah ini menawarkan gambaran menarik tentang nilai-nilai dan budaya masyarakat Sunda. Mari selami kisah lengkapnya!

Babad Gebang: Kisah Islamisasi Cirebon dalam Wawacan Sunda

Telusuri jejak penyebaran agama Islam di Jawa Barat melalui manuskrip Babad Gebang. Ditulis dalam bahasa Sunda dan aksara Pegon, naskah ini mengisahkan konflik kekuasaan di Cirebon pada masa lalu. Simak narasi lengkapnya untuk memahami lebih dalam tentang sejarah dan budaya Islam di Tatar Sunda.

Kisah Cinta dan Kepahlawanan Jaka Umaran: Wawacan dari Sumedang

Wawacan Jaka Umaran mengisahkan perjalanan cinta seorang pangeran dan perebutan kembali kerajaan yang hilang. Berlatar di tanah Sunda, manuskrip ini memuat nilai-nilai kepahlawanan, kesetiaan, dan pengorbanan dalam bentuk puisi (tembang) yang indah. Sebuah warisan budaya yang kaya dari Sumedang.

Wawacan Abunawas: Kisah Cerdik dari Baghdad dalam Gubahan Sunda

Telusuri kisah Abunawas, tokoh cerdik yang menghibur dan menginspirasi, dalam manuskrip Wawacan Abunawas. Naskah berbahasa Sunda ini mengisahkan petualangan Abunawas di Baghdad, tempat ia menjadi penasihat raja sekaligus pembela kaum miskin. Warisan budaya yang kaya makna dan sarat nilai-nilai keislaman.