Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Carita Nikah

Kisah Agung Pernikahan Nabi: Carita Kanjeng Nabi Nikah dalam Wawacan Sunda

Manuskrip "Carita Kanjeng Nabi Nikah" mengisahkan riwayat kehidupan Nabi Muhammad SAW, terutama pernikahannya dengan Siti Khadijah pada usia 25 tahun dan suka duka perjuangan dakwahnya. Naskah ini ditulis dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Sunda dengan aksara Pegon, terdiri dari 214 halaman. Judul di sampul luar teks adalah Kitab Kitab Mankuhaturrasul Bayani Nabiyin Nikah. Ditulis di atas kertas Eropa, manuskrip ini memiliki ukuran sampul dan halaman yang sama, yaitu 27,5 x 20,5 cm, dengan ukuran tulisan 23,5 x 15 cm. Teks terdiri dari 135 pupuh dan diawali dengan Asmarandana dan diakhiri dengan kalimat yang bermakna pengakuan dari para ahli.Manuskrip ini disalin oleh R. Natawidjaja, Mantri Alpiyun, di Garut pada tanggal 28 Saban 1334 H atau 30 Juni 1916 M. Naskah aslinya diperkirakan ditulis oleh Seh Nurhapi dari Sukaraja pada tahun 1819. Naskah ini berasal dari Bapak R. Toha dari Kp. Rancabali Wetan, Desa Solok Pandan, Kecamatan Cianjur Kota, Kabupaten Cianjur dan kini tersimpan di EFEO Bandung. Secara fisik, kondisi kertasnya agak kecoklatan dan terdapat noda bekas air di beberapa bagian, tetapi secara umum masih utuh dan dapat dibaca. Dahulu, teks ini sering dibacakan pada saat selamatan 40 hari kelahiran bayi.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kisah Cinta dan Tahta: Narasi Tiga Wawacan dari Koleksi Snouck Hurgronje

Telusuri tiga kisah epik wawacan—Danumaya, Cumina, dan Gañdasasmita—yang terhimpun dalam koleksi Snouck Hurgronje. Manuskrip kuno ini mengungkap petualangan cinta, perebutan kekuasaan, dan perjalanan takdir para tokohnya. Simak narasi ringkas dari lembaran-lembaran sejarah yang ditulis dalam aksara Arab.

Menjelajahi Kitab Tasawuf: Hakekat Keislaman dalam Lembaran Sunda-Jawa

Selami kedalaman spiritualitas Islam melalui 'Kitab Tasawuf', sebuah manuskrip kuno yang ditulis dalam bahasa Sunda dan Jawa. Naskah ini mengungkap konsep-konsep kunci seperti syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat, membimbing pembaca menuju pemahaman mendalam tentang dzat Tuhan.

Mengungkap Pustaka Dwipantara: Warisan Cirebon yang Terlestarikan

Telusuri Pustaka Dwipantara, seri terakhir dari sepuluh naskah kuno yang memuat sejarah berdirinya Kerajaan Islam Demak di tengah kemunduran Wilwatika. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan. Naskah ini ditemukan kembali di Jawa Timur pada tahun 1987 dan telah diperbaiki.

Mi'raj Nabi: Kisah Perjalanan Spiritual dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah perjalanan agung Nabi Muhammad SAW dalam manuskrip Mi'raj Nabi. Ditulis dalam bahasa Sunda dengan aksara Pegon, naskah ini menggambarkan perjalanan spiritual Nabi ke langit, didampingi Malaikat Jibril, untuk menerima perintah shalat lima waktu. Sebuah warisan budaya yang memadukan nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal.

Pucuk Umun: Kisah Maulana Hasanudin Mencari Negeri

Telusuri kisah epik Maulana Hasanudin dalam manuskrip Pucuk Umun. Ditugaskan mencari tempat pendirian negeri, ia mengembara hingga Banten Girang dan membangun peradaban. Naskah ini menyimpan jejak dakwah Islam dan silsilah tokoh penting Banten.

Babad Merah: Kisah Abdul Muthalib dan Nurbuat di Tanah Sunda

Telusuri kisah Abdul Muthalib, raja Mekah, dalam manuskrip Babad Merah berbahasa Sunda. Mimpi tentang pohon besar yang menjulang ke langit mengantarkan pada nubuat akan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Manuskrip ini mengungkap warisan budaya dan religi yang kaya dari abad ke-20.

Menjelajahi Pelajaran Agama Islam: Naskah Tarekat dari Garut

Temukan intisari ajaran Islam dalam manuskrip kuno "Pelajaran Agama Islam". Naskah ini membahas mendalam tentang tasawuf, meliputi syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat. Simak uraian tentang makrifat bismillah, shalat sejati, doa Fatimah, hingga ilmu hakikat Allah yang diamalkan oleh para nabi, sahabat, wali, ulama, dan kaum muslimin.

Sumpena: Kisah yang Terkoyak Waktu, Jejak Tarekat di Bandung

Telusuri fragmen kisah Sumpena Kanagan, tokoh yang riwayatnya terukir dalam lembaran naskah kuno. Manuskrip ini, ditulis dalam bahasa Sunda beraksara Pegon, menyimpan bagian penting dari perjalanan hidup Sumpena dan diakhiri dengan terjemahan tarekat dari bahasa Jawa. Sayangnya, waktu telah mengikis sebagian besar naskah ini, meninggalkan teka-teki bagi kita untuk dipecahkan.