Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Jaka Umaran

Kisah Cinta dan Kepahlawanan Jaka Umaran: Wawacan dari Sumedang

Manuskrip ini berisi kisah Laelasari, putri Raja Indrabahu dari Kerajaan Buldansah, yang menjadi rebutan dua raja. Raja Brantanggeni dari Tunjungbiru ingin menguasai Buldansah dengan menikahi Laelasari, namun ditolak dan berujung pada penyerangan serta pendudukan Buldansah. Laelasari dan ayahnya kemudian mencari perlindungan pada Raja Darmatmaja dari Yaman, yang memiliki putra bernama Jaka Umaran. Jaka Umaran jatuh cinta pada Laelasari dan bersedia merebut kembali Buldansah sebagai mas kawin. Dengan gagah berani, Jaka Umaran berhasil mengalahkan Brantanggeni dan menjadi raja Buldansah, serta menikahi Laelasari. Dari pernikahan tersebut, lahirlah Ranggawulung.

Manuskrip WAWACAN JAKA UMARAN ini berasal dari Oman, tepatnya dari Parakanmuncang, Sindangpakuon, Cikeruh. Naskah ini berukuran 21 x 16,5 cm dan 18 x 15 cm, dengan tebal 233 halaman dan 12 baris per halaman. Ditulis dalam huruf Arab berbahasa Sunda, naskah ini berbentuk puisi (tembang). Informasi ini didapatkan dari Kp. Pojok, Desa Sindangpakuon, Kec. Cikeruh, Sumedang.

Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.

Manuskrip Lainnya


Suluk Adam: Kisah Tasawuf Abad ke-19 dari Bandung

Telusuri kisah Suluk Adam, sebuah manuskrip abad ke-19 dari Bandung yang mengungkap ajaran tasawuf. Naskah ini menguraikan eksistensi Allah dan Nur Muhammad melalui kisah para Nabi, dimulai dengan Adam dan Hawa. Simak perjalanan spiritual dan historis yang terukir dalam bahasa Arab dan Sunda.

Untaian Doa: Pupujian Abad ke-19 dari Bandung

Temukan keindahan dan kekayaan spiritualitas dalam manuskrip Pupujian (Doa) abad ke-19. Naskah ini berisi kumpulan doa-doa yang biasa dilantunkan dalam shalat fardu maupun sunat. Mari kita selami lebih dalam isi dan rincian menarik dari manuskrip ini.

Menelusuri Jejak Leluhur: Kisah Silsilah Galuh dari Ciamis

Telusuri sejarah panjang Galuh, Panjalu, dan Talaga melalui naskah kuno "Silsilah Galuh". Manuskrip berbahasa Sunda ini mengungkap silsilah para nabi dan raja-raja tanah Sunda, dimulai dari Nabi Adam hingga leluhur Galuh, Kawasen, Utama, Kawali, dan Ciamis. Mari kita selami lebih dalam isi dan rincian metadata naskah yang menarik ini.

Menjelajahi Sejarah Cirebon Kuno Melalui Babad Cirebon

Babad Cirebon adalah manuskrip penting yang menyimpan catatan sejarah dan budaya Cirebon. Naskah ini ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan. Terdiri dari 481 halaman, manuskrip ini menawarkan wawasan mendalam tentang peristiwa dan tokoh penting di masa lalu Cirebon.

Ratna Ningrum (Suryaningrat): Kisah Heroik Penyebaran Islam dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah heroik Ratna Ningrum dalam manuskrip kuno berbahasa Sunda berjudul Ratna Ningrum (Suryaningrat). Naskah ini mengisahkan tentang penyebaran agama Islam di tanah Sunda, di mana Ratna Ningrum memainkan peran sentral dalam menaklukkan raja-raja kafir. Temukan detail menarik tentang manuskrip ini yang tersimpan rapi di EFEO Bandung.

Babad Cirebon: Kisah Para Wali Sanga dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa melalui manuskrip Babad Cirebon. Ditulis dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Sunda beraksara Pegon, naskah ini mengisahkan perjalanan Raden Walangsungsang dan Nyai Rarasantang hingga kelahiran Syarif Hidayat, salah satu tokoh penting Wali Sanga. Manuskrip ini menawarkan wawasan menarik tentang sejarah dan budaya Cirebon sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa Barat.

Kisah Cinta dan Kepahlawanan Jaka Umaran: Wawacan dari Sumedang

Wawacan Jaka Umaran mengisahkan perjalanan cinta seorang pangeran dan perebutan kembali kerajaan yang hilang. Berlatar di tanah Sunda, manuskrip ini memuat nilai-nilai kepahlawanan, kesetiaan, dan pengorbanan dalam bentuk puisi (tembang) yang indah. Sebuah warisan budaya yang kaya dari Sumedang.

Kidung Ruwatan: Warisan Cirebon Tentang Penolak Bala dan Primbon

Manuskrip kuno ini menghadirkan kekayaan budaya Cirebon melalui kidung-kidung yang berfungsi sebagai penolak bala dan sarana penyembuhan. Selain itu, naskah ini juga memuat primbon, kumpulan pengetahuan tradisional yang relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Mari selami lebih dalam isi dan asal-usul manuskrip yang memukau ini.