Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Aji Saka

Aji Saka: Kisah Mitologis dalam Tembang Jawa

Naskah ini berisi puisi mitologis Aji Saka yang ditulis dalam bentuk macapat, terdiri dari 36 pupuh. Kisah ini menceritakan tentang putra Dewata Cengkar, yang gemar memakan manusia dan berwujud buaya putih yang mendiami Samudra Selatan. Aji Saka berhasil menaklukkannya, namun tiga tahun kemudian dikalahkan oleh Daniswara, putra Dewata Cengkar dari Medang Kamulan, yang kemudian menjadi raja pertama di Banjaran Sari, Jenggala. Naskah ini diakhiri dengan cerita Susuruh dan asal-usul Majapahit, dengan penanggalan permulaan tahun 1743 AJ atau 1815. Manuskrip ini merupakan bagian dari Koleksi Gerche dengan kode 8995 II, dilengkapi catatan berbahasa Belanda. Berukuran 23,5 x 38 cm (15,5 x 28 cm untuk teks), dijilid dengan kulit, dan memiliki tebal 262 halaman dengan 22 baris per halaman. Ditulis dalam huruf Jawa gaya Surakarta, naskah ini disimpan di Perpustakaan Universitas Leiden. Naskah lain dengan kode 8766, berisi daftar kanto-kanto yang dapat dibedakan. Beberapa kode lain seperti 1803, 2099, 2123, 2307 berisi teks yang sama atau sebagian. Pernah diterbitkan di Semarang pada tahun 1866 oleh Karta Subrata.

Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.

Manuskrip Lainnya


Lalakon Ki Buhaér: Kisah Pengamen yang Menjadi Raja

Manuskrip Lalakon Ki Buhaér mengisahkan perjalanan hidup seorang anak miskin bernama Buhaér yang akhirnya menjadi raja. Ditulis dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Sunda dan beraksara Pegon, naskah ini menyimpan cerita menarik tentang cinta, takdir, dan perubahan wujud yang penuh misteri.

Malangsari: Kisah Patih Gagah Berani dari Kuta Ireng

Temukan kisah kepahlawanan Patih Malangsari dari Kuta Ireng dalam manuskrip Sunda kuno. Ditulis dalam aksara Latin, prosa ini menceritakan tugas sang patih menyerang Kuta Waringin Girang dan negeri Siluman. Naskah ini diperkirakan merupakan hasil transliterasi dan saduran dari cerita pantun Sunda, namun dengan sentuhan suasana Islami.

Kisah Durakman Durakim: Perjalanan Heroik Mencari Takdir

Telusuri kisah epik Durakman dan Durakim, dua saudara yang berani menantang takdir dalam cerita wayang Sunda yang memukau. Bermula dari mimpi sang raja, petualangan mereka membawa mereka melintasi kerajaan-kerajaan, menghadapi musuh, dan menemukan cinta sejati. Ikuti jejak mereka dalam manuskrip kuno ini!

Menjelajahi Babad Cirebon: Kisah Islamisasi di Jawa Barat

Babad Cirebon adalah manuskrip kuno yang mengisahkan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa, khususnya di wilayah Cirebon dan Jawa Barat. Naskah ini mengungkap bagaimana para wali, termasuk Syarif Hidayatullah, menyebarkan ajaran Islam dan menghadapi tantangan dari kerajaan-kerajaan seperti Pajajaran, Galuh, dan Majapahit.

Kumpulan Doa: Tuntunan Hidup Islami Abad ke-19 dari Bandung

Temukan intisari ajaran Islam dalam manuskrip kuno 'Kumpulan Doa'. Naskah abad ke-19 ini, ditulis dalam aksara Pegon dengan bahasa Jawa dan Arab, memberikan tuntunan lengkap tentang Rukun Islam, Rukun Iman, doa-doa penting, hingga tata cara perawatan jenazah.

Primbon Cirebon: Ramalan, Mantra, dan Kearifan Lokal Abad ke-19

Temukan kearifan lokal dalam manuskrip Primbon dari Cirebon abad ke-19. Naskah ini mengungkap ramalan tradisional, mantra, doa, dan pengetahuan tasawuf. Sebuah jendela menuju budaya dan kepercayaan masyarakat Jawa kuno.

Lalakon Pedang Kamkam: Kisah Pedang Sakti di Tanah Nusantara

Manuskrip Lalakon Pedang Kamkam mengisahkan tentang perebutan pedang sakti di Nusantara. Amir Hamzah mengutus Umarmaya untuk meminta Pedang Kamkam kepada Sukarasa. Namun, pedang tersebut dipertahankan oleh Rara Dewi dan Nyi Putri Maespati, hingga terjadi pertempuran sengit.

Primbon Sunda: Petunjuk Bertani dan Ramalan dari Sukabumi

Temukan kearifan lokal dalam manuskrip Primbon berbahasa Sunda. Naskah kuno ini mengungkap tata cara perhitungan tradisional untuk bercocok tanam yang tepat, serta petunjuk untuk berbagai kegiatan agar mendapatkan hasil yang optimal. Warisan budaya dari Sukabumi ini menyimpan pengetahuan berharga tentang pertanian dan kehidupan.