Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Primbon

Primbon Cirebon: Ramalan, Mantra, dan Kearifan Lokal Abad ke-19

Manuskrip Primbon ini menawarkan wawasan mendalam tentang kepercayaan dan praktik masyarakat Jawa pada abad ke-19. Naskah ini berisi berbagai ramalan dan perhitungan tradisional terkait perjodohan, tafsir mimpi, pertanda gempa, cara mengatasi kehilangan harta benda, penolak bencana, hingga perhitungan 'naktu'. Selain itu, di dalamnya juga ditemukan mantra-mantra (japa-japa) dan doa-doa, termasuk amalan pengasihan (asihan), jampe, rajah, cara memelihara suara, hingga ajaran tasawuf. Manuskrip ini diawali dengan kalimat pembuka punika lamun arep sugih maka winaca saban-saban wengi. iki pujine ... (halaman 3) dan diakhiri dengan tulisan ... junta, saptu, ahad, senen, salasa, rebo, komis, hanacaraka datasawala padajayanya magabatanga (halaman akhir).

Ditulis dalam bahasa Jawa menggunakan aksara Pegon, manuskrip prosa ini terdiri dari 50 halaman dengan ukuran halaman 25,5 x 18,5 cm dan ukuran tulisan 20 x 15,5 cm. Naskah yang merupakan jilid 1 dari 1 ini menggunakan kertas Dluwang buatan pabrik lokal. Terdapat penomoran halaman yang ditambahkan kemudian. Tinta yang digunakan berwarna hitam, meski sebagian tulisan tampak kusam. Secara fisik, kertas naskah berwarna coklat kekuningan dan terdapat bercak-bercak hitam, beberapa halaman juga robek, serta penjilidan yang longgar, namun kondisi teks secara umum masih utuh. Naskah ini diperkirakan berasal dari Cirebon, dibuat pada abad ke-19. Manuskrip ini diperoleh dari Bapak Syafei Hidayat yang tinggal di Kp. Cipaku, Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung dan kini disimpan di EFEO Bandung.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kidung: Untaian Doa dalam Tembang Sunda dari Maruyung

Temukan keindahan dan kekayaan spiritualitas Sunda melalui manuskrip Kidung, sebuah untaian doa yang dilantunkan dalam tradisi tembang. Naskah ringkas ini, ditulis dalam aksara Pegon, menyimpan permohonan mendalam yang biasa digunakan dalam acara-acara panembahan beluk.

Untaian Puji: Manuskrip Pupujian Sunda Abad ke-20 dari Bandung

Temukan keindahan spiritualitas Islam dalam manuskrip Pupujian berbahasa Sunda ini. Berasal dari abad ke-20 di Bandung, naskah ini berisi puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Syair-syair yang dikumandangkan sebelum shalat ini, menghadirkan kedamaian dan kekhusyukan.

Menjelajahi Ajaran Islam Kuno: Manuskrip Pelajaran Agama Islam Abad ke-19

Temukan intisari ajaran Islam dari masa lalu melalui manuskrip kuno "Pelajaran Agama Islam". Naskah ini mengungkap pokok-pokok agama Islam seperti Rukun Iman dan Rukun Islam, ditulis dalam bahasa Arab dan Sunda, menggunakan aksara Arab dan Pegon. Mari selami lebih dalam detail dan keunikan naskah bersejarah ini.

Kisah Cinta dan Persaingan: Carita Perebu Munding Sari Jaya Mantri

Telusuri kisah kepahlawanan dan cinta dalam manuskrip Carita Perebu Munding Sari Jaya Mantri. Naskah kuno ini mengisahkan perebutan seorang putri yang memicu persaingan sengit antar raja. Siapakah yang akan memenangkan hati sang putri dan bagaimana akhir dari kisah ini?

Menelusuri Jejak Leluhur: Silsilah Cirebon dan Warisan Budaya

Manuskrip Silsilah Cirebon dan Paririmbon ini adalah khazanah pengetahuan yang mengungkap sejarah panjang keluarga kesultanan dan tradisi masyarakat Cirebon. Ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan dan Pegon, naskah ini menjadi saksi bisu perjalanan waktu dan kearifan lokal.

Paras Nabi: Kisah Agung Rasulullah dalam Wawacan Sunda Pegon

Telusuri kisah agung Nabi Muhammad SAW dalam manuskrip Paras Nabi. Ditulis dalam Bahasa Sunda dengan aksara Pegon, naskah ini berbentuk puisi wawacan yang memuat pesan mendalam, asal-usul paras Nabi, hingga momen wafatnya Rasulullah. Mari kita selami lebih dalam warisan berharga ini.

Sumpena Kanagan: Kisah Heroik Pewaris Tahta dari Ciwidey

Manuskrip Sumpena Kanagan adalah sebuah karya sastra Sunda berbentuk puisi wawacan yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini mengisahkan perjuangan Sumpena dan Kanagan merebut kembali tahta kerajaan yang dirampas. Disimpan di EFEO Bandung, naskah ini menawarkan jendela ke dalam budaya dan nilai-nilai masyarakat Sunda pada masa lampau.

Kisah Ahmad Muhamad: Wawacan Sunda Sarat Piwulang dan Mantra Asihan

Telusuri kisah epik Ahmad dan Muhamad dalam manuskrip kuno berbahasa Sunda. Lebih dari sekadar cerita, naskah ini mengungkap piwulang (nasihat) luhur dan mantra asihan, ditulis dalam aksara Pegon dan Latin.