Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Wawacan Carbon

Wawacan Carbon: Kisah Sunan Jati dan Ramalan Masa Depan dari Cirebon

Naskah Wawacan Carbon merupakan ringkasan dari Babad Cirebon, yang berfokus pada riwayat Sunan Jati beserta keturunannya. Lebih dari sekadar catatan sejarah, naskah ini juga berisi amanat-amanat Sunan Jati yang mengandung ramalan masa depan untuk kemakmuran negara. Naskah ini ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, menggabungkan bentuk prosa dan puisi dalam 23 halaman. Ukuran sampul naskah adalah 20,5 x 14,5 cm, sedangkan ukuran halamannya adalah 20 x 14 cm. Naskah ini dijilid dengan kertas Eropa dan memiliki cap kertas 'PRO PATRIA'. Kondisi fisik naskah umumnya masih baik, meskipun kertasnya kusam kecoklat-coklatan dan terdapat noda. Ki Demang Pamayahan, pengarang naskah ini, menulisnya pada tahun 1805 di Mertasinga, Cirebon. Saat itu, ia merupakan buronan Belanda karena terlibat dalam pemberontakan bersama Ki Bagusrangin dan Ki Bagusserit. Naskah ini menyebutkan 'orang agung dari Pasay', yang mengacu pada Faletehan, menantu Sunan Gunungjati. Saat ini, naskah Wawacan Carbon tersimpan di Museum Negeri Jawa Barat 'Sri Baduga' Bandung.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kisah Jaransari-Jaranpurnama: Dendam Raja dan Pencarian Jati Diri

Manuskrip Jaransari-Jaranpurnama mengisahkan intrik kerajaan dan perjalanan spiritual. Raja Sokadana murka pada istrinya, memicu serangkaian peristiwa tragis. Lahirlah Jaransari dan Jaranpurnama, yang kemudian menempuh perjalanan penuh tantangan untuk mencari jati diri dan kebenaran.

Menelusuri Jejak Islam di Cirebon: Kisah Babad dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah penyebaran agama Islam di Cirebon melalui manuskrip Babad Cirebon. Naskah berbahasa Sunda ini mengisahkan peran penting Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dan keterkaitannya dengan tokoh-tokoh penting seperti Prabu Siliwangi.

Sajarah Anbiya: Kisah Para Nabi dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah para nabi dari Adam hingga cucu Nabi Muhammad dalam manuskrip Sajarah Anbiya. Naskah berbahasa Sunda ini ditulis dalam bentuk puisi wawacan, membawa kita menyelami ajaran dan peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Menjelajahi Nagara Kretabhumi: Kisah dari Cirebon Abad ke-17

Naskah Nagara Kretabhumi, yang ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, membawa kita pada perjalanan sejarah dan budaya. Ditulis pada dluwang, naskah ini berisi kisah tentang asal-usul berbagai kerajaan di Nusantara, lengkap dengan deskripsi tentang masyarakat dan peristiwa penting. Mari selami lebih dalam isi dan keunikan naskah ini.

Menjelajahi 'Rupa-rupa Catatan': Untaian Sejarah dan Pemikiran Sunda dari Abad ke-20

Temukan 'Rupa-rupa Catatan,' sebuah manuskrip Sunda yang memadukan prosa dan puisi, ditulis dalam aksara Pegon dan Latin. Naskah ini berisi catatan pribadi dan saduran dari bahasa Jawa-Kawi, memberikan gambaran unik tentang sejarah dan pemikiran pada masanya. Mari selami lebih dalam isi dan konteks naskah ini.

Babad Pasir: Kisah Cinta dan Tahta dari Banyumas

Telusuri kisah epik Raden Banyakcatra dalam manuskrip Babad Pasir. Putra Raja Pajajaran ini awalnya berniat mencari permaisuri, namun takdir membawanya menjadi penguasa Pasirluhur. Simak selengkapnya tentang intrik kerajaan dan perjalanan hidup Banyakcatra dalam naskah kuno ini.

Sumpena Kanagan: Kisah Heroik Pewaris Tahta dari Ciwidey

Manuskrip Sumpena Kanagan adalah sebuah karya sastra Sunda berbentuk puisi wawacan yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini mengisahkan perjuangan Sumpena dan Kanagan merebut kembali tahta kerajaan yang dirampas. Disimpan di EFEO Bandung, naskah ini menawarkan jendela ke dalam budaya dan nilai-nilai masyarakat Sunda pada masa lampau.

Wawacan Ogin: Kisah Ogin Amarsakti dari Madusari dalam Balutan Naskah Pegon

Telusuri kisah Ogin Amarsakti, tokoh utama dalam Wawacan Ogin, sebuah karya sastra Sunda bernapaskan keislaman. Naskah ini membawa kita ke negeri Madusari, tempat Ogin Somaningrat bersemayam. Mari selami lebih dalam detail dan pesona naskah kuno ini.