
Manuskrip ini mengisahkan kehidupan keluarga raja Ganda Ermaya di negeri Sailan, yang memiliki tiga orang putra. Inti cerita berfokus pada perebutan takhta melalui sayembara mencari ayam rintik berbulu peras, berparuh emas, berkepala baja, bermata intan, dan dapat bersenandung kulhu. Gandasari dan Jagatrasa memenangkan sayembara, namun dikhianati oleh kakak mereka, Jagatnata. Setelah dihidupkan kembali oleh Ratu Galudra Paksi, mereka mengembara dan belajar dari orang-orang pandai hingga menjadi penguasa yang adil dan bijaksana. Manuskrip berjudul utama 'GANDASARI dan; JAGATRASA' ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon berbentuk puisi wawacan setebal 235 halaman. Judul dalam teks tertulis 'Wawacan Ganda Ermaya (?)'. Naskah yang dibuat pada abad ke-20 di Ciwidey, Bandung ini berasal dari Uwas bin Ayin, Kp. Gambung, Desa Pasirjambu, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung dan kini tersimpan di EFEO Bandung. Teks terdiri dari 43 pupuh, diawali dengan pupuh Asmarandana dan diakhiri dengan kalimat gubahan. Kondisi fisik kertas kekuning-kuningan namun umumnya masih baik, dengan penjilidan cukup kendor.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.