
Naskah Babad Godog ini berkisah tentang tokoh Gagak Lumayung atau Gagak Lumajang yang diangkat menjadi senapati oleh ayahnya, Prabu Siliwangi, dengan gelar Kean Santang. Ia dikenal sangat sakti hingga menantang Bagenda Ali di Mekah. Di sana, Kean Santang melihat darahnya sendiri, menyerah, dan masuk Islam. Atas anjuran Nabi Muhammad SAW, ia ditugaskan mengislamkan seluruh penduduk Pulau Jawa dengan gelar Sunan Rahmat, berpusat di Pakuan Pajajaran. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon, berbentuk puisi wawacan, dan terdiri dari 60 halaman. Judul dalam teks adalah Carios Gagak Lumayuung, sementara di sampul tertulis Wawacan Kean Santang/Sunan Rahmat. Naskah ini terdiri dari 17 pupuh, diawali dengan pupuh Dangdanggula dan diakhiri dengan kalimat yang menyatakan penulis sudah lelah menulis karena bukan juru tulis. Naskah ini disalin oleh Mama Ajat pada abad ke-20 di Ciapus, Banjaran, Bandung. Asal naskah dari Ibu Yayah, Kp. Empang, Desa Sindangpanon, Kec. Banjaran, Kab. Bandung. Saat ini, naskah tersebut disimpan di EFEO Bandung.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.