
Manuskrip ini adalah bagian dari kisah Dewi Rengganis, seorang tokoh yang digambarkan sebagai penyebar Islam dari luar Nusantara. Naskah ini merupakan sempalan episode yang kemungkinan besar disalin dari teks yang utuh karya R. H. Abdussalam. Termasuk ke dalam literatur pesantren, naskah ini diawali dengan kalimat '...jeung ngusapan cipanon, engkang ceurik kusabab ngadenge carita nyi perdapa,...' dan diakhiri dengan kalimat '...ku naon manawi nangis, terangkan ka kuring, sugan werat nulung pok raden bagi nangis,...'. Ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon, manuskrip ini berbentuk puisi wawacan dan terdiri dari 32 halaman. Kertas yang digunakan adalah kertas Eropa dengan cap 'Superfm tahun 1895'. Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang agak lapuk dan berwarna kecoklatan, serta penjilidan yang longgar karena lepas jahitan. Manuskrip ini diperkirakan berasal dari abad ke-19, disalin di Bandung, dan asalnya dari Emih, Kp. Ciheulang, Desa Baros, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung. Saat ini, manuskrip ini disimpan di EFEO Bandung.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.