Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Tuntunan Tahlil

Tuntunan Tahlil: Doa Arwah dalam Balutan Aksara Pegon

Manuskrip ini merupakan Tuntunan Tahlil, sebuah panduan untuk melaksanakan tahlil atau doa arwah. Naskah ditulis dalam bahasa Sunda dan Arab menggunakan aksara Pegon, menampilkan kombinasi unik antara tradisi keagamaan dan budaya lokal. Selain berisi doa-doa dan surat-surat pendek dari Al-Quran, naskah ini juga memuat paririmbon, yaitu keterangan mengenai pertanda gempa bumi dan cara menolak bencana berdasarkan bulan dalam kalender Hijriyah. Manuskrip setebal 16 halaman ini ditulis di atas kertas Eropa dengan cap Lion in Medalion dan countermark ER and Co. Naskah berasal dari Pangalengan, Bandung, diperkirakan ditulis pada abad ke-20. Naskah ini tersimpan di EFEO Bandung, sebelumnya dimiliki oleh Ibu Icih dari Kp. Cinagsi, Desa dan, Kec. Pangalengan, Kab. Bandung. Kondisi fisik naskah menunjukkan tanda-tanda usia, seperti kertas yang kecoklatan, agak lapuk, beberapa lembar robek, dan penjilidan yang longgar.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menjelajahi Tarekat: Untaian Tasawuf dari Bandung Abad ke-20

Temukan esensi tasawuf dalam manuskrip Tarekat, sebuah warisan intelektual dari Bandung abad ke-20. Naskah ini mengungkap lapisan ilmu tarekat, hakekat, dan makrifat, menyingkap eksistensi Allah dan Muhammad sebagai insan kamil. Simbol-simbol alam semesta menjadi cermin dalam memahami konsep-konsep mendalam ini.

Anbiya: Kisah 25 Nabi dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah 25 Nabi dalam manuskrip Anbiya, sebuah karya sastra Sunda berbentuk wawacan yang ditulis dalam aksara Pegon. Manuskrip ini menceritakan riwayat para Nabi sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW. Mari selami lebih dalam detail fisik dan latar belakang sejarah naskah kuno ini.

Wawacan Paras Nabi: Kisah Kehidupan Nabi Muhammad dalam Pupuh Sunda

Manuskrip Wawacan Paras Nabi adalah khazanah sastra Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini memuat kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW, mulai dari kedatangan Malaikat Jibril hingga saat-saat terakhirnya. Ditulis dalam bentuk puisi wawacan, naskah ini menawarkan perspektif budaya Sunda dalam mengagumi sosok Nabi Muhammad.

Menjelajahi Tarekat: Warisan Tasawuf Sunda dalam Wawacan Abad ke-19

Temukan kedalaman spiritualitas Islam melalui manuskrip kuno 'Tarekat'. Naskah berbahasa Sunda ini, ditulis dalam aksara Pegon, mengungkap ajaran tasawuf yang kaya melalui bentuk puisi wawacan. Disimpan dengan apik di EFEO Bandung, manuskrip ini menawarkan wawasan unik tentang perjalanan spiritual manusia menuju pemahaman Tuhan.

Babad Cirebon: Kisah Wali Sanga dan Gejolak Politik di Tanah Jawa

Telusuri lembaran sejarah Cirebon melalui manuskrip Babad Cirebon. Naskah ini mengungkap kisah dinasti Cirebon, para Wali Sanga, hingga intrik politik yang melibatkan Mataram dan Banten. Sebuah jendela menuju masa lalu yang kaya akan nilai budaya dan sejarah.

Menjelajahi Mistik Jawa: Narasi Suluk, Puisi, dan Kisah Madu Jaya dalam Manuskrip Kuno

Telusuri kedalaman spiritualitas Jawa melalui manuskrip kuno ini! Berisi suluk-suluk mistik, puisi-puisi indah, dan cerita tentang Madu Jaya, naskah ini membuka jendela ke dunia pemikiran dan kepercayaan Jawa di masa lampau. Mari kita simak lebih dekat isi dan detail menarik dari manuskrip ini.

Welang Sungsang: Kisah Masuknya Islam di Jawa dan Peran Cirebon

Manuskrip Welang Sungsang mengisahkan perjalanan masuknya Islam di Jawa, khususnya di wilayah Cirebon dan Gunung Jati. Naskah ini menyoroti tokoh Welang Sungsang, seorang anak raja Pajajaran yang memeluk Islam dan kemudian dikenal sebagai Cakra Buwana. Simak kisah selengkapnya dalam narasi berikut.

Primbon: Ramalan, Jimat, dan Doa dari Pasar Loak Bandung

Temukan Primbon kuno yang sarat dengan ramalan nasib, jimat, doa-doa, dan mantra. Naskah ini menawarkan wawasan unik ke dalam kepercayaan dan praktik spiritual masyarakat Sunda, Jawa, dan Melayu pada akhir abad ke-19. Didapatkan dari pasar loak Suniaraja, Bandung, Primbon ini menyimpan cerita dan kearifan masa lalu.