Babad Cirebon, yang dalam teksnya berjudul Sajarah Lampah Para Wali Alloh, adalah sebuah manuskrip berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah berbentuk puisi wawacan ini terdiri dari 132 halaman dan terbagi atas 25 pupuh, diawali dengan pupuh Dangdanggula. Naskah ini menceritakan kisah penyebaran agama Islam, atau proses islamisasi kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Pulau Jawa (Pajajaran dan Majapahit), khususnya di wilayah Jawa Barat oleh Syarif Hidayatullah, yang dikenal juga sebagai Sunan Gunung Jati Cirebon. Dikisahkan pula mengenai Raden Walangsungsang dan Nyai Rara Santang yang merupakan tokoh penting dalam silsilah Syarif Hidayatullah. Manuskrip ini diperkirakan berasal dari abad ke-19 dan ditulis di daerah Leles, Garut. Saat ini, naskah tersebut disimpan di EFEO Bandung dan diperoleh dari Ibu Emi yang berasal dari Kp. Ranukurung, Desa Leuwigoong, Kec. Leles, Kab. Garut.
Secara fisik, kondisi kertas naskah tampak agak kusam dengan bekas robekan dan bolong-bolong, serta penjilidan yang longgar. Tinta yang digunakan berwarna hitam namun sudah memudar dan kurang kontras. Penomoran halaman ditambahkan kemudian. Ukuran halaman adalah 20,5 x 16,5 cm, sedangkan ukuran tulisan adalah 18 x 13,5 cm. Sayangnya, kondisi teks tidak utuh dan bagian akhir tidak lengkap.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.