Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Surat Kuasa

Titah Sukapura: Surat Kuasa Abad ke-19 dari Mangunreja

Naskah ini berisi Surat Kuasa dari Bupati Sukapura yang ditujukan kepada Arya Patih Apdeling Sukapura Kolot, berkaitan dengan pembagian wilayah kekuasaan. Surat penting ini ditulis di Mangunreja pada 22 Juni 1877. Lebih detail, manuskrip ini ditulis dalam bahasa Sunda dan Melayu menggunakan aksara Pegon, berbentuk prosa, dan terdiri dari 2 halaman. Secara fisik, naskah ini berupa fotokopi dengan kertas kusam kehitam-hitaman. Ukuran halamannya adalah 32 x 21,5 cm, dengan area tulisan sebesar 30 x 15 cm. Naskah yang berasal dari H. Kosim, Kp. Pamijahan, Desa Bongas, Kec. Bantarkalong, Kab. Tasikmalaya ini, kini tersimpan di EFEO Bandung. Penomoran halaman ditambahkan kemudian, menggunakan tinta hitam yang tulisannya masih terbaca.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Warisan Bandung: Kitab Waruga Alam, Suluk Syahadat dalam Wawacan

Telusuri kearifan lokal Bandung melalui Kitab Waruga Alam, sebuah manuskrip puisi wawacan berbahasa Sunda beraksara Pegon. Naskah ini memuat cerita suluk yang menguraikan pemahaman agama Islam melalui simbol-simbol, berdasarkan penjabaran 'dua kalimat syahadat'. Mari selami isi naskah yang kaya akan nilai-nilai spiritual.

Munding Liman: Kisah Raja Kawung Gading dan Dua Permaisuri

Manuskrip Sunda berjudul Munding Liman mengisahkan tentang raja Kawung Gading bernama Purba Mantri Menak Pelog Pajajaran yang memiliki dua permaisuri. Teks ini, meskipun tokoh-tokohnya berasal dari masa pra-Islam, telah dilegitimasi secara Islam.

Hilangnya Pedang Kamkam: Kisah Heroik dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah heroik Amir Hamzah dalam Wawacan Pedang Kamkam, sebuah manuskrip puisi berbahasa Sunda yang memikat. Raja kehilangan pedang pusakanya dan mengutus Umar Maya untuk mencarinya. Petualangan mendebarkan menanti!

Parukunan: Tuntunan Shalat Fardu Beraksara Pegon dari Banjaran

Temukan manuskrip kuno Parukunan, sebuah panduan shalat fardu berbahasa Sunda dan Arab yang ditulis dalam aksara Pegon. Manuskrip ini menawarkan wawasan tentang praktik keagamaan dan spiritualitas masyarakat Banjaran, Bandung pada abad ke-19.

Sisindiran: Untaian Nasihat Islami dalam Pantun Sunda Abad ke-19

Temukan keindahan ajaran agama Islam yang terbungkus dalam seni sisindiran Sunda. Naskah kuno ini, ditulis dalam aksara Pegon, menyajikan nasihat-nasihat bijak tentang ibadah melalui untaian paparikan yang memikat. Mari selami kearifan lokal yang terkandung dalam lembaran-lembaran sejarah ini.

Layang Mintaraga: Kisah Klasik dalam Genggaman

Telusuri kisah klasik Layang Mintaraga, sebuah karya sastra Jawa yang memikat. Manuskrip ini, tersimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon, menawarkan jendela ke masa lalu. Simak narasi lengkap tentang kondisi fisik, bahasa, dan detail unik yang terkandung di dalamnya.

Menjelajahi Wawacan Pulan Palin: Kisah Mistis Islam dari Bandung Abad ke-19

Wawacan Pulan Palin adalah manuskrip puisi berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini, yang diperkirakan berasal dari abad ke-19 Bandung, menyajikan kisah suluk yang mendalam tentang ajaran mistik Islam. Mari kita selami lebih dalam kandungan nilai yang terdapat pada manuskrip ini.

Babad Cirebon: Kisah Syiar Islam di Jawa Barat

Telusuri kisah penyebaran agama Islam di Jawa Barat melalui manuskrip Babad Cirebon. Naskah ini mengisahkan perjalanan Syarif Hidayat (Sunan Gunung Jati) dalam menyebarkan Islam di Cirebon dan sekitarnya. Warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan keagamaan.