
Manuskrip ini berisi kisah Syekh Abdul Qadir Jaelani, yang dikenal sebagai tokoh penting dalam Tarekat Qodariyah. Naskah ini juga menyinggung tokoh Syekh Sihabuddin dengan ajaran elmu laduni dan Tarekat Satariyahnya. Dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Jawa dengan aksara Pegon-Jawa, naskah ini terdiri dari 110 halaman. Namun, yang tertulis hanya 108 halaman, dengan 2 halaman kosong. Manuskrip ini diperkirakan berasal dari abad ke-20, disalin di Bandung, dan asalnya dari Madiun, kemudian ditemukan di Kp. Cangkuang, Desa dan Kec. Ciluncat, Kab. Bandung. Saat ini, naskah tersebut disimpan di EFEO Bandung. Secara fisik, kondisinya kurang baik dengan kertas yang agak rusak, kekuning-kuningan, dan banyak noda, serta penjilidan yang longgar. Judul dalam teks adalah Wawacan Layang Seh, sedangkan di sampul tertulis Wawacan Babad Nabi. Ukuran sampul adalah 22 x 17 cm, halaman 21,7 x 16,9 cm, dan tulisan 20 x 15 cm. Naskah ini terdiri dari 1 jilid dan menggunakan kertas buatan lokal dengan tinta hitam pucat. Teks menceritakan silsilah Syekh Abdul Qadir Jaelani, kehidupannya hingga menjadi Wali Kutub bermazhab Hambali, serta perilaku tauladannya yang terangkum dalam hikayat 1-30. Bagian akhir naskah berisi doa-doa yang berkaitan dengan tokoh ini.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.