Manuskrip ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu Pustaka Raja Purwa dan Serat Mintaraga. Pustaka Raja Purwa (259 halaman) mengisahkan sejarah Pulau Jawa sejak masa lampau, dengan tokoh-tokoh seperti Panji Liman, Raden Pamunahan, dan Dewi Srigandi. Bagian akhir teks menyebutkan Serat Bimasuci, Serat Partawiwaha, dan Serat Mintaraga. Bagian kedua (332 halaman) berisi Serat Mahadarma dan Serat Partawiwaha, yang dikenal sebagai Serat Mintaraga, mengisahkan perjalanan Raden Harya Harjiina dengan latar mitologis Suralaya. Kisah ini berakhir dengan terbunuhnya Raden Gatwatkaca.
Naskah ini ditulis pada abad ke-19 di Cirebon dan berasal dari Kuningan. Saat ini, manuskrip ini tersimpan di Museum Negeri Jawa Barat “Sribaduga”. Naskah ini memiliki total 591 halaman dengan ukuran sampul 33 x 20,5 cm dan halaman 33 x 20 cm. Tinta yang digunakan berwarna hitam agak pekat, namun tulisannya kurang rapi sehingga terkadang sulit dibaca. Kondisi fisik naskah umumnya masih baik dan terpelihara dengan baik.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.