Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Kitab Doa

Untaian Doa: Warisan Naskah Banjaran Abad ke-20

Naskah 'Kitab Doa' adalah khazanah spiritual yang berisi doa-doa, ayat-ayat Al-Quran, serta mantra Islami yang dipraktikkan oleh masyarakat Banjaran, Bandung. Di dalamnya terdapat doa arwah (tahlil), doa selamat, doa malam, doa Nabi Sulaeman, Nabi Yusuf, doa nurbuat nabi, doa Syekh Abdul Kodir Jaelani, dan doa bagi perjalanan rasi bintang berdasarkan dunia Islam. Bahkan, ditemukan mantra yang telah dimodifikasi secara Islami, seperti yang digunakan saat membakar kemenyan atau memelihara padi. Naskah ini ditulis dalam bahasa Arab dan Sunda, menggunakan aksara Arab dan Pegon. Terdiri dari 69 halaman yang ditulis pada kertas Eropa dengan cap kertas medallion bermahkota, di dalamnya terdapat gadis Britania duduk menggenggam setangkai bunga serta countermark GR. Naskah ini berasal dari Ibu Yaya, Kp. Cibeo, Desa Banjaran Kulon, Kec. Banjaran, Kabupaten Bandung dan disimpan di EFEO Bandung. Di bagian lain ada catatan angka 1873 yang kemungkinan besar menunjukkan keterangan waktu penulisan. Teks diawali dengan kalimat punika du’a kirim maring wong kubur, ta’udh, bismillah, wa ila arwahi kulli ... (h. 1) dan diakhiri dengan kalimat ... nurbuat rasulullah sallallahu ’alayhi wassallama birahmatika ya arhama- rahimin (h. 69).

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menelusuri Bab Shalat: Warisan Manuskrip Sunda Abad ke-19

Temukan warisan intelektual Islam Sunda melalui manuskrip "Bab Shalat". Naskah abad ke-19 ini, ditulis dalam aksara Pegon, mengungkap detail tata cara shalat, bersuci (mutharah), dan ibadah. Meski tak utuh, manuskrip ini menawarkan wawasan berharga tentang praktik keagamaan di Sukabumi.

Mengungkap Hakekat Ilmu Rasa: Manuskrip Tasawuf Abad ke-19 dari Bandung

Telusuri ajaran tasawuf dalam manuskrip kuno 'Hakekat Ilmu Rasa'. Naskah abad ke-19 ini, ditulis dalam bahasa Sunda dan Jawa menggunakan aksara Pegon, mengungkap tata cara memahami eksistensi Dzat Allah dan Nur Muhammad melalui rukun Islam dan rukun Iman.

Mantra dan Doa: Warisan Teks Sunda-Jawa dari Pangalengan

Telusuri khazanah spiritual dan agrikultural dalam manuskrip "Mantra dan Doa". Naskah kuno ini memuat koleksi doa keselamatan, mantra pertanian terkait Nyai Pohaci Sanghyang Sri, dan perhitungan palintangan. Sebuah jendela ke kepercayaan dan praktik masyarakat Sunda-Jawa di akhir abad ke-19.

Kumpulan Doa: Untaian Ayat dan Makna dari Cirebon Abad ke-20

Temukan keindahan spiritualitas dalam manuskrip "Kumpulan Doa", sebuah warisan abad ke-20 dari Cirebon. Naskah ini berisi himpunan doa dan ayat suci Al-Quran yang dilengkapi dengan tafsir berbahasa Jawa Cirebon. Kondisinya yang rapuh menyimpan jejak waktu dan penggunaan, memberikan sentuhan personal pada setiap lembarnya.

Danumaya: Kisah Pemuda Sakti dari Tanah Sunda

Telusuri kisah kepahlawanan Danumaya, seorang pemuda sakti berparas tampan dari tanah Sunda. Naskah kuno ini mengisahkan petualangannya membebaskan putri hingga menaklukkan kerajaan. Mari selami lebih dalam warisan budaya yang terukir dalam lembaran-lembaran manuskrip.

Bab Salat: Suluk Tasawuf dari Banjaran, Bandung Abad ke-19

Temukan intisari ajaran tasawuf dalam manuskrip "Bab Salat", sebuah karya prosa berbahasa Sunda dari abad ke-19. Naskah ini menguraikan tahapan syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat melalui perlambangan shalat lima waktu, rukun Islam, dan rukun Iman.

Gandasari: Kisah Pengembaraan Penuh Hikmah dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Gandasari adalah sebuah karya sastra Sunda berbentuk puisi wawacan yang mengisahkan tentang perjalanan spiritual dan ujian kesetiaan. Kisah ini mengikuti pengembaraan dua saudara, Gandasari dan Jagatrasa, dalam mencari jati diri dan menghadapi cobaan hidup. Naskah ini menawarkan wawasan tentang nilai-nilai budaya dan kepercayaan masyarakat Sunda pada abad ke-19.

Layang Mintaraga: Kisah Klasik dalam Genggaman

Telusuri kisah klasik Layang Mintaraga, sebuah karya sastra Jawa yang memikat. Manuskrip ini, tersimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon, menawarkan jendela ke masa lalu. Simak narasi lengkap tentang kondisi fisik, bahasa, dan detail unik yang terkandung di dalamnya.