Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Kitab Tasawuf

Menjelajahi Kitab Tasawuf: Hakekat Keislaman dalam Lembaran Sunda-Jawa

Kitab Tasawuf ini berisi uraian mendalam tentang konsep keislaman, khususnya terkait syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat, yang dikenal sebagai Tasawuf. Naskah ini membimbing pembaca untuk memahami hakikat Dzat Tuhan Yang Maha Esa. Manuskrip setebal 14 halaman ini ditulis dalam bahasa Sunda dan Jawa menggunakan aksara Pegon. Tertulis di atas kertas Eropa dengan filigran, naskah ini berasal dari abad ke-19 dan diperkirakan ditulis di daerah Tasikmalaya. Secara fisik, kertasnya agak kusam namun secara umum masih dalam kondisi baik meskipun penjilidannya longgar. Judul pada sampul luar teks tertulis 'Kitab Galunggung', namun isinya lebih tepat disebut 'Kitab Tasawuf'. Naskah ini dulunya milik O. Sugih dari Kp. Bantar, Desa Bantarsari, Kecamatan Indihiang, Kabupaten Tasikmalaya dan saat ini tersimpan di EFEO Bandung. Bagian awal teks dimulai dengan kalimat 'paranti ngciraksa badcm jeung paranti ngajaga barang bisi ...' dan berakhir dengan '... dening allah kinurullah dening sukma aalifan dening allah laillahailallahu muhammadarasulullah'.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Wawacan Munding Liman: Kisah Perjalanan Mencari Pusaka di Tanah Sunda

Telusuri kisah epik Raden Patih Munding Liman dan Raden Mantri Munding Wangi dalam mengemban titah raja. Mereka menjelajah negeri mencari gajah putih, banteng kembar, dan pusaka sakti. Pertemuan dengan putri Sunten Keling membawa mereka ke negeri Cina, membuka petualangan mendebarkan.

Bab Nikah: Panduan Praktis Wali Hakim dari Cianjur Abad ke-19

Temukan panduan praktis menjadi wali hakim dalam pernikahan yang tertuang dalam manuskrip "Bab Nikah". Naskah ini ditulis dalam bahasa Jawa dan Arab dengan aksara Pegon dan Arab. Meski hanya terdiri dari 8 halaman, manuskrip ini menyimpan pengetahuan berharga tentang praktik pernikahan pada masanya.

Kisah Heroik Kéyan Santang: Dari Pajajaran ke Mekah

Telusuri kisah epik Kéyan Santang, putra Prabu Siliwangi, dalam manuskrip kuno "Wawacan Kéyan Santang". Perjalanannya mencari lawan tangguh membawanya ke Mekah, mengubah keyakinan, dan menugaskannya mengislamkan tanah kelahirannya. Simak bagaimana naskah ini mengungkap pergolakan spiritual dan sejarah Pajajaran.

Menelusuri Surat Salinan: Jejak Korespondensi Abad ke-19 di Tatar Sunda

Naskah kuno ini menyimpan jejak korespondensi penting dari akhir abad ke-19. Surat Salinan ini adalah salinan surat jawaban dari Asisten Residen kepada Raden Aria Patih Afdeling Sukapura Kolot Bratadiwidjadja. Mari kita selami lebih dalam isi dan konteks sejarah dari surat berharga ini.

Menjelajahi Pelajaran Tasawuf dalam Manuskrip Sunda Abad ke-20

Temukan intisari ajaran tasawuf yang tertuang dalam manuskrip kuno berbahasa Sunda. Naskah ini, ditulis dalam aksara Pegon, menawarkan pemahaman mendalam tentang praktik keislaman yang berorientasi pada pencapaian keyakinan yang mantap melalui rukun Islam dan rukun Iman. Sebuah warisan berharga yang mengajak kita menyelami kearifan lokal.

Menelusuri Jejak Sejarah Timbanganten: Dari Kerajaan Hingga Peristiwa Bersejarah di Bandung

Manuskrip "Sejarah Timbanganten" membuka tabir kisah masa lalu Kerajaan Timbanganten, yang bermula dari Prabu Marajaputra, putra Prabu Siliwangi. Naskah ini tak hanya mengisahkan silsilah raja, tetapi juga menyoroti berbagai peristiwa penting yang mewarnai sejarah Bandung dan sekitarnya. Mari selami lebih dalam lembaran sejarah yang berharga ini.

Danumaya: Kisah Heroik Putra Raja dalam Balutan Wawacan Pegon

Telusuri kisah heroik Danumaya, putra Raja Panji Subrata, dalam manuskrip wawacan berbahasa Pegon beraksara Sunda. Ditulis oleh Mahrup dan disalin oleh Muhamad Yusuf Surhaman pada tahun 1954 di Bayongbong Garut, naskah ini menyimpan petualangan Danumaya dalam menghadapi berbagai rintangan dan memenangkan hati dua putri.

Lokayanti: Kisah Raja Kafir dan Penyebaran Islam di Tanah Mekah

Telusuri kisah epik Lokayanti, sebuah manuskrip Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Manuskrip ini mengisahkan riwayat para tokoh penyebar agama Islam di Mekah dan sekitarnya, dengan fokus pada tokoh Lokayanti, seorang raja kafir yang memiliki seorang putri bernama Amir Hamzah. Konflik, peperangan, dan perjuangan Umarmaya mewarnai kisah ini hingga akhir hayat Lokayanti.