Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Kitab Nasihat

Kitab Nasihat: Untaian Hikmah dalam Wujud Wawacan

Naskah 'Kitab Nasihat' ini berisi nasihat-nasihat dalam bentuk cerita dan suluk-suluk. Naskah ini terbagi menjadi dua bagian, di mana bagian pertama terdiri dari 12 buku diselingi doa-doa berbahasa Arab, dan bagian kedua terdiri dari 6 buku. Naskah ini merupakan hasil transliterasi dari 'Kitab Nasihat I' berbahasa Sunda dalam huruf Arab-Pegon, yang diperkirakan ditulis oleh Raden Kartanagara pada tahun 1212 Hijriah (1797/1798 Masehi). Manuskrip ini ditulis dalam bentuk puisi wawacan pada 45 halaman kertas berukuran 31,5 x 21 cm (sampul) dan 26 x 19 cm (tulisan). Naskah yang merupakan jilid 1 dari 2 ini disalin oleh R.A Boelkimi pada tahun 1986 di Sumedang. Saat ini, naskah tersebut tersimpan di Museum Pangeran Geusan Ulun, Sumedang. Tinta yang digunakan berwarna hitam pada halaman 1-9 dan biru pada halaman 10-45. Kondisi fisik naskah tergolong baik meski penjilidannya longgar.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Mujarobat: Untaian Doa dan Ramalan dari Tasikmalaya

Telusuri kearifan lokal dalam manuskrip Mujarobat, sebuah risalah yang mengungkap ajaran tarekat, pemahaman mendalam tentang Syahadat, serta ramalan mengenai gempa bumi. Ditulis pada tahun 1920 di Citapen, Tasikmalaya, naskah ini menawarkan jendela ke dalam spiritualitas dan kehidupan masyarakat Jawa dan Sunda pada masa lalu.

Kisah Nabi Muhammad dalam 'Nabi Paras': Wawacan Sunda Abad ke-19 dari Bandung

Temukan potongan kisah menarik tentang Nabi Muhammad SAW dalam manuskrip 'Nabi Paras'. Dalam wawacan berbahasa Sunda ini, dikisahkan momen ketika Nabi Muhammad SAW rambutnya dipotong oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah, dan kemudian dihadiahi kopeah. Manuskrip ini memberikan secuil gambaran budaya dan religiusitas masyarakat Sunda pada abad ke-19.

Menjelajahi Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara: Kisah Raja-Raja Nusantara dari Cirebon

Telusuri warisan sejarah Nusantara melalui manuskrip kuno Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara. Naskah ini, yang ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, mengungkap kisah raja-raja di berbagai kerajaan di wilayah Nusantara. Sebuah artefak berharga yang menyimpan pengetahuan mendalam tentang masa lalu.

Kisah Syekh Abdul Qadir Jaelani dalam Layang Jawa Kuno

Telusuri kisah hidup Syekh Abdul Qadir Jaelani, tokoh sufi besar yang dikenal dengan Tarekat Qadariyah, melalui manuskrip kuno Layang Syekh Abdul Qadir Jaelani. Naskah berbahasa Jawa beraksara Arab-Pegon ini mengungkap perjalanan spiritual sang sufi sejak usia muda hingga menjadi tokoh yang sangat berpengaruh dalam dunia Islam.

Ningrum Kusumah-Suryaningrat: Kisah Cinta dan Kekuasaan dari Sumedang

Manuskrip ini mengisahkan perjalanan hidup Suryaningrat, pewaris tahta Kerajaan Banurungsit, dan istrinya, Ningrum Kusumah. Konflik kekuasaan, pengkhianatan, dan pengembaraan mewarnai kisah mereka hingga akhirnya Suryaningrat berhasil meraih kejayaan di negeri Erum dan menyebarkan agama Islam.

Menelusuri Silsilah Galuh Cirebon: Kisah Raja, Ajaran Islam, dan Genealogi Kesultanan

Manuskrip Silsilah Galuh Cirebon mengungkap sejarah panjang dan kompleks wilayah Cirebon. Naskah ini menggabungkan kisah kepahlawanan Ratu Galuh, ajaran-ajaran dasar agama Islam, hingga silsilah para Sultan Cirebon. Sebuah warisan budaya yang kaya dan penting untuk dipahami.

Primbon Cirebon: Warisan Keraton Kasepuhan yang Penuh Makna

Telusuri Primbon Cirebon, manuskrip kuno dari Keraton Kasepuhan yang mengungkap pertelaan zaman dan karakteristik waktu. Ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon beraksara Latin, primbon ini menawarkan wawasan mendalam tentang budaya dan kepercayaan masyarakat Cirebon di masa lampau.

Samaun: Kisah Heroik Pahlawan Islam dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Wawacan Samaun mengisahkan kepahlawanan Samaun, seorang tokoh Islam yang gagah berani. Ia digambarkan berhasil melumpuhkan Abu Jahal dan pasukannya yang hendak membunuh Nabi Muhammad SAW. Naskah ini juga menceritakan pertempuran antara pasukan muslim melawan balatentara Raja Kibti.