
Naskah Suryakanta adalah sebuah wawacan atau puisi tradisional Sunda yang mengisahkan petualangan Raden Suryakanta, putra Raja Suryaningrat dari negeri Banurungsit. Alur cerita berpusat pada penculikan Suryakanta oleh raja raksasa dari Tanjung Karoban, dan pengasingan Putri Ningrum Kusumah akibat fitnah. Dengan bantuan Syekh Rukmin, Ningrum Kusmah menyamar sebagai ksatria dan berhasil menemukan Suryakanta setelah melalui serangkaian pertempuran. Naskah ini, yang juga dikenal dengan judul Wawacan Suryaningrat, terdiri dari 230 halaman dan ditulis dalam aksara Pegon pada kertas Eropa dengan cap "Bestpapier Much". Teks terbagi dalam 58 pupuh dengan tinta hitam. Naskah ini berasal dari abad ke-19 dari Pameungpeuk, Bandung, dan dimiliki oleh Ibu Anah. Saat ini, naskah tersebut disimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah menunjukkan tanda-tanda usia, dengan kertas yang kecoklatan dan beberapa halaman robek yang ditempeli isolatif. Bagian awal teks berbunyi "sarengna ka Nyi putri, sampurwa aya di tunjung...", sementara bagian akhir berbunyi "carita anu opatan, sekar (...) ulah cicing lila-lila ka mana urang nya nyingkir (...)
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.