Manuskrip Gandaningrat merupakan sebuah naskah puisi wawacan berbahasa Sunda yang ditulis menggunakan aksara Pegon. Naskah setebal 343 halaman ini memiliki judul Lalakon Gandaningrat di dalam teks dan Wawacan Gandaningrat pada sampulnya. Ukuran sampul naskah adalah 21,5 x 17 cm, sedangkan ukuran halamannya 21,3 x 17 cm, dengan area tulisan sebesar 17 x 14 cm. Naskah ini merupakan jilid pertama dari satu-satunya jilid yang ada, menggunakan kertas buatan lokal sebagai alasnya. Penomoran halaman terdapat di dalam naskah.
Tinta yang digunakan berwarna hitam kebiru-biruan, meskipun tulisan terlihat kurang kontras. Teks wawacan ini terdiri dari 61 pupuh, diawali dengan pupuh Sinom dan diakhiri dengan harapan bagi pembaca serta permohonan maaf dari penulis yang merasa bukan ahlinya dalam mengarang. Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang kekuning-kuningan, kusam, dan terdapat bercak-bercak coklat, namun secara keseluruhan masih utuh.
Naskah ini disalin pada tahun 1960 di Cijulang, Ciamis (?). Asal naskah diketahui dari Elan Suparlan yang berasal dari Kp. dan Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Bandung. Saat ini, manuskrip Gandaningrat tersimpan di EFEO Bandung. Berdasarkan keterangan di halaman terakhir, Wawacan Gandaningrat atau Wawacan Suriadhmdya adalah seri ke-7 dan terakhir dari siklus naskah yang terdiri dari (1) Jaya Lalana, (2) Suria Nagara atau Salyanagara, (3) Surianingrat atau Ningrum Kusumah, (4) Suriakanta, (5) Jaka Umbara, (6) Ranggawulung, dan (7) Gandaningrat atau Suriadimulya.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.