Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Cerita Suluk

Wawacan Kawung: Kisah Suluk dalam Syair Sunda Pegon

Manuskrip ini berjudul "CERITA SULUK," sebuah karya sastra yang ditulis dalam bahasa Sunda dengan menggunakan aksara Pegon. Karya ini berbentuk puisi wawacan dan terdiri dari 410 halaman, meskipun yang tertulis hanya 30 halaman. Judul "Wawacan Kawung" muncul dalam teks dan catatan di luar teks. Manuskrip ini berukuran halaman 17 x 11 cm dengan ukuran tulisan 15,5 x 10 cm. Merupakan jilid 1 dari 1 dengan alas naskah kertas buatan lokal. Penomoran halaman ada dan tinta yang digunakan berwarna hitam dengan tulisan yang masih kontras.

Isi teks sendiri menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia, disajikan dalam bentuk dialog antara Ki Gendis dan Ki Legit, yang nama-namanya mengandung perlambangan rasa manis. Semua masalah diperlambangkan ke dalam benda-benda alam sebagai bentuk teka-teki atau nasihat. Manuskrip ini terdiri dari 6 pupuh, diawali dengan pupuh Asmarandana. Naskah ini disalin pada tahun 1940 di Pangalengan, Bandung. Asal naskah dari Bapak Aman dari Kp. Cigeureuh, Desa Cikalong, Kecamatan Pangalengan, Kab. Bandung. Saat ini, manuskrip tersebut disimpan di EFEO Bandung. Secara fisik, kertas umumnya masih baik meskipun warnanya mulai menguning, dan penjilidannya longgar.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Titah Sukapura: Surat Kuasa Abad ke-19 dari Mangunreja

Intip lembaran sejarah dari Tasikmalaya! Sebuah Surat Kuasa dari Bupati Sukapura, yang kini dikenal sebagai Tasikmalaya, mengungkap dinamika kekuasaan di masa lampau. Ditulis dalam bahasa Sunda dan Melayu menggunakan aksara Pegon, naskah ini menawarkan jendela unik ke dalam administrasi dan pembagian wilayah pada akhir abad ke-19.

Lampu Aladin: Kisah Magis dari Bandung Abad ke-19

Temukan kisah magis Lampu Aladin yang ditulis dalam bahasa Sunda Aksara Pegon. Manuskrip ini mengisahkan tentang lampu ajaib dan petualangan menemukannya. Sebuah wasiat membawa pada penemuan lampu yang dijaga harimau, menghadirkan kisah klasik dengan sentuhan lokal Bandung.

Malangsari: Kisah Patih Gagah Berani dari Kuta Ireng

Temukan kisah kepahlawanan Patih Malangsari dari Kuta Ireng dalam manuskrip Sunda kuno. Ditulis dalam aksara Latin, prosa ini menceritakan tugas sang patih menyerang Kuta Waringin Girang dan negeri Siluman. Naskah ini diperkirakan merupakan hasil transliterasi dan saduran dari cerita pantun Sunda, namun dengan sentuhan suasana Islami.

Wawacan Babar Nabi: Kisah Kelahiran Sang Utusan

Telusuri kisah agung kelahiran Nabi Muhammad SAW dalam manuskrip kuno 'Wawacan Babar Nabi'. Ditulis dalam bahasa Sunda dan aksara Pegon, naskah ini mengisahkan perjalanan hidup Nabi sejak lahir hingga menerima wahyu pertama. Simak narasi lengkapnya di bawah ini!

Suryaningrat: Kisah Islam dalam Wawacan Sunda Abad ke-19

Telusuri kisah Suryaningrat, sebuah karya sastra Sunda berbentuk wawacan yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini, berasal dari abad ke-19 Bandung, mengisahkan cerita yang berlatar belakang Islam dan sarat dengan pesan-pesan keagamaan. Meski kondisinya tidak utuh, Wawacan Suryaningrat menawarkan jendela unik ke dalam sejarah dan budaya Islam di Jawa Barat.

Sulanjana: Kisah Padi dari Sawargaloka dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Sulanjana berbahasa Sunda ini mengisahkan legenda asal-usul padi di Pakuan, bermula dari kisah di Sawargaloka. Dikemas dalam bentuk puisi wawacan beraksara Pegon, naskah ini menyimpan kearifan lokal tentang pertanian dan kepercayaan masyarakat Sunda. Mari selami lebih dalam cerita menarik ini dan detail metadata yang menyertainya.

Menjelajahi Doa, Ramalan, dan Sasakala dalam Manuskrip Kuno

Manuskrip kuno ini membuka jendela ke dunia spiritual dan kepercayaan masyarakat Sunda di masa lampau. Di dalamnya terhimpun beragam doa dalam bahasa Arab dan Sunda, ramalan tentang gempa bumi, jampi-jampi, serta cerita-cerita sasakala yang sarat makna. Mari kita telusuri lebih dalam isi dan detail menarik dari manuskrip ini.

Menjelajahi Karya Sastra Cirebon Abad ke-19: Warisan Leluhur Keraton Kacirebonan

Telusuri jejak warisan sastra Cirebon dari abad ke-19 melalui manuskrip kuno yang tersimpan di Keraton Kacirebonan. Naskah ini, ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, menawarkan sekilas tentang kekayaan budaya dan intelektual masa lalu. Meskipun kondisinya memerlukan perhatian khusus, keindahan dan nilai sejarahnya tetap terpancar.