Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Ayat Lima Belas

Ayat Lima Belas: Penolak Bala dari Tanah Sunda

Manuskrip 'Ayat Lima Belas' berisi ayat-ayat Al-Quran yang dikelompokkan sebagai Ayat-15, diyakini sebagai penolak bahaya. Dalam teks berbahasa Sunda dan Arab ini, dijelaskan bahwa ayat-ayat tersebut berfungsi melindungi diri dari berbagai gangguan. Naskah ini ditulis dalam aksara Pegon dan Arab di atas kertas buatan lokal, dengan tinta hitam yang masih kontras. Fisiknya menunjukkan usia dari abad ke-20 dengan kertas berwarna kekuningan. Ukuran sampul naskah 21 x 16,5 cm, halaman 20,5 x 16 cm, dan tulisan 18 x 12,5 cm. Naskah ini terdiri dari 10 halaman yang ditulis. Asal naskah ini dari Bapak Jatma, Kp. Tiwulanu, Desa Cimaung, Kec. Banjaran, Kab. Bandung dan disimpan di EFEO Bandung. Sayangnya, kondisi teks tidak utuh dan bagian akhir teks tampaknya ada yang hilang, seperti tampak pada kutipan berikut 'waca tujuh jalan, wallalhu min waraihim balhuwa quranun wajidun fiauhi mahfurh (...; h. 10)'. Bagian awal teks berbunyi 'punika ayat 15 leuwih agung paedahna lamun aya anu arek nganiaya ka awak urang, heg waca opat puluh jalan ... (h. 1)'.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menjelajahi Ramalan Abad ke-19 dalam Naskah Palintangan

Temukan dunia ramalan dan perhitungan tradisional dalam naskah Palintangan. Manuskrip kuno ini mengungkap kearifan lokal mengenai penentuan hari baik, perjodohan, dan peruntungan. Mari selami lebih dalam isi dan detail fisik naskah yang berasal dari Banjaran, Bandung ini.

Menelusuri Jejak Sejarah Nusantara dalam Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara

Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara adalah manuskrip kuno yang mengungkap sejarah raja-raja di berbagai kerajaan Nusantara. Ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, naskah ini menyajikan kisah dari Kerajaan Sriwijaya hingga tokoh-tokoh seperti Ratu Wusa Maharaja Aryyaswara. Manuskrip ini menjadi sumber berharga untuk memahami masa lalu gemilang Nusantara.

Mujarobat: Untaian Doa dan Ramalan dari Banjaran Bandung

Temukan keunikan naskah Mujarobat, sebuah manuskrip kuno yang memadukan ajaran agama, tradisi lokal, dan kearifan ramalan. Naskah ini menawarkan wawasan tentang praktik keagamaan dan kepercayaan masyarakat Sunda dan Jawa pada abad ke-19. Mari selami lebih dalam isi dan sejarah naskah yang memikat ini!

Kisah Nabi Yusuf dalam Wawacan Sunda: Pesona Abad ke-18

Manuskrip "Carita Nabi Yusuf" dalam bahasa Sunda ini mengisahkan perjalanan hidup Nabi Yusuf AS yang penuh liku. Ditulis dalam bentuk puisi wawacan, naskah lontar ini diperkirakan berasal dari abad ke-18 dan menawarkan perspektif unik tentang kisah nabi dalam tradisi sastra Sunda.

Wawacan Paras Nabi: Kisah Kehidupan Nabi Muhammad dalam Untaian Wawacan Sunda

Manuskrip Wawacan Paras Nabi adalah khazanah sastra Sunda yang mengisahkan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Ditulis dalam bentuk puisi wawacan yang khas, naskah ini memuat dialog antara Nabi dan Tuhan melalui Malaikat Jibril, hingga kisah wafatnya Nabi. Simak selengkapnya tentang manuskrip ini.

Babad Pakuan: Kisah Pajajaran dalam Untaian Pupuh

Telusuri jejak sejarah Pajajaran melalui manuskrip Babad Pakuan. Naskah berbahasa Jawa ini ditulis dalam aksara Cacarakan dan berbentuk puisi wacan. Tersimpan rapi di Museum Negeri Jawa Barat “Sri Baduga” Bandung, naskah ini menawarkan gambaran mendalam tentang silsilah dan keadaan negeri Pajajaran.

Wawacan Panguragan: Kisah Sayembara Putri Sakti dari Cirebon

Telusuri kisah epik Nyi Mas Panguragan/Gandasari, seorang putri sakti dari Cirebon, dalam manuskrip kuno Wawacan Panguragan. Naskah ini menceritakan sayembara sang putri hingga pertemuannya dengan Syekh Magelung. Sebuah warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan sastra.

Tarekat: Untaian Dzikir dan Doa dari Cirebon Abad ke-19

Temukan khazanah spiritual Tarekat, sebuah manuskrip kuno yang mengungkap aturan dzikir, doa-doa tahlil, dan amalan penolak marabahaya. Naskah ini memberikan gambaran mendalam tentang praktik keagamaan di Cirebon pada abad ke-19, serta tradisi intelektual ulama setempat.