Pustaka Dwipantara, yang ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, adalah sumber berharga untuk memahami sejarah Nusantara. Naskah ini, yang merupakan bagian ke-4 dari 10 seri, menggambarkan keramaian perniagaan di wilayah perairan Dwipantara, membentang dari Srilangka hingga kepulauan Nusantara. Bagian akhir teks mengisahkan Raden Wijaya menjadi Maharaja Jawa dan kemunduran Kerajaan Wilwatikta. Manuskrip ini ditulis pada tahun 1675 Masehi di Cirebon, oleh Pangeran Wangsakerta dan diprakarsai oleh Sultan-sultan Cirebon. Naskah setebal 124 halaman ini ditulis di atas dluwang dan disimpan di Museum Negeri Jawa Barat “Sri Baduga” Bandung. Kondisi fisik naskah umumnya baik, meskipun kertasnya kusam kecoklatan. Halaman bernomor Cacarakan 1-124 dengan tinta hitam, dibingkai garis ganda dan dihiasi motif bunga pada halaman awal dan akhir.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.