Manuskrip ini menceritakan tentang mimpi permaisuri Raja Baujaya yang menjadi kenyataan, bahwa negaranya akan mendapat “bala” dari negara Seberang. Guna memastikan mimpi tersebut, diutuslah dua patih, Wira Akrama dan Wira Kusuma, untuk memimpin ekspedisi militer ke Lampung. Terjadilah peperangan antara Banten Girang dan Raja Sukarma dari Lampung, yang dimenangkan oleh Banten Girang. Raja Sukarma kemudian melarikan diri ke Tulang Bawang dan bersekutu dengan raja-raja Palembang, Padang, dan Bengkulu. Naskah ini, berjudul WAWACAN BANTEN GIRANG, merupakan bagian dari Koleksi C.M. Pleyte, Peti 121. Berukuran 20,5 x 16,5 cm dengan tebal 197 halaman, setiap halaman berisi 15 hingga 24 baris. Ditulis dalam huruf Latin menggunakan Bahasa Jawa Banten, naskah ini berbentuk puisi (tembang) dan saat ini tersimpan di Museum Negeri Jakarta.
Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.