Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Parukunan

Menjelajahi Kitab Parukunan: Warisan Naskah Sunda Abad ke-19

Naskah Kitab Parukunan memuat uraian mengenai Sipat 20, Rukun Islam, Rukun Iman, Rukun Syahadat, serta syarat berwudu dan hal-hal yang membatalkan wudu dan shalat. Manuskrip ini terdiri dari 28 halaman yang ditulis dalam bentuk prosa di atas kertas Eropa dengan cap kertas Superfin. Kondisi fisik naskah menunjukkan tanda-tanda usia, seperti warna kertas yang kecoklatan dan bercak jamur akibat kelembapan. Naskah ini berasal dari Ibu Engkar di Kp. Citepus, Desa dan Kecamatan Sukasari, Kabupaten Bandung, dan saat ini disimpan di EFEO Bandung. Diperkirakan ditulis pada tahun 1898, naskah ini menarik karena penggunaan bahasa Sunda dan Jawa dengan dialek Cirebon, menunjukkan kemungkinan penulisnya pernah belajar di daerah Cirebon. Walaupun tidak lengkap karena beberapa halaman hilang, naskah ini memberikan wawasan berharga tentang praktik keagamaan dan intelektual pada masanya, seperti yang tercermin dalam kutipan 'wajib wong akil baleg lanaitg wadon nganyahokeun di allah jeung sipat nu wenang di allah nya eta di rasul kabeuh jeung ...'. Judul lain yang terdapat di luar teks adalah Sipat 20 Jeung Parukunan. Ukuran halaman naskah adalah 21,5 x 17,5 cm, dengan ukuran tulisan 19,5 x 16 cm. Naskah ini terdiri dari 1 jilid, dengan penomoran halaman yang ditambahkan kemudian dan menggunakan tinta hitam pucat dan tipis.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menjelajahi Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara: Kisah Kerajaan Nusantara dari Cirebon

Telusuri warisan sejarah Nusantara melalui manuskrip Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara. Naskah ini, yang ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, mengungkap kisah kerajaan-kerajaan di berbagai wilayah. Simak deskripsi mendalam tentang fisik naskah hingga isinya yang kaya akan informasi sejarah.

Jejak Logat Daerah Jawa Madura: Penelitian Berg 1938-1941

Temukan kekayaan linguistik Jawa, Sunda, dan Madura melalui manuskrip "Logat Daerah". Naskah ini merupakan hasil penelitian mendalam Profesor Berg antara tahun 1938-1941. Menghadirkan transkripsi rekaman dari berbagai lokasi, naskah ini mengungkap aturan berbahasa populer dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Mengungkap Sejarah Nusantara: Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara

Telusuri kisah kerajaan-kerajaan di Nusantara melalui manuskrip kuno Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara. Ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, naskah ini menyimpan catatan sejarah berharga. Manuskrip ini adalah bagian dari seri ke-2 dari bagian IV, menghadirkan narasi prosa yang kaya akan informasi.

Wawacan Sumpena: Kisah Transisi Budaya di Tanah Sunda

Telusuri kisah epik Raden Kanagan dan Raden Sumpena dalam manuskrip Wawacan Sumpena. Putra Ratna Ningsih ini menghadapi berbagai rintangan, pertempuran, dan perebutan putri Nyi Sekar Arum. Naskah ini menggambarkan masa transisi budaya dari Hindu ke Islam di tanah Sunda.

Wawacan Amir Hamzah: Kisah Pahlawan Islam Abad ke-19 dalam Balutan Puisi Sunda

Telusuri kisah kepahlawanan Amir Hamzah, paman Nabi Muhammad SAW, dalam manuskrip kuno "Wawacan Amir Hamzah". Naskah berbahasa Sunda beraksara Arab ini mengisahkan perjuangan gigih Amir Hamzah dalam membela umat Islam melawan kaum kafir. Sebuah karya saduran yang populer di Nusantara, manuskrip ini menawarkan wawasan tentang nilai-nilai keislaman dan budaya Sunda di abad ke-19.

Titah Willem van Outhoorn: Piagem untuk Priangan, Abad ke-17!

Telusuri jejak sejarah Priangan melalui salinan piagam dari Tuan Besar G.G. Willem van Outhoorn! Manuskrip ini mengungkap perintah penting terkait pembayaran rempah-rempah pada tahun 1698. Sebuah dokumen berharga yang merekam interaksi antara penguasa Batavia dan masyarakat Priangan.

Patarekan: Ajaran Tasawuf dari Cirebon Abad ke-19

Telusuri manuskrip Patarekan, sebuah naskah kuno berbahasa Jawa Cirebon yang ditulis menggunakan aksara Pegon. Manuskrip ini mengungkap ajaran tasawuf tentang penyalatan jenazah dan persiapan menghadapi pertanyaan Malaikat Munkar-Nakir di alam kubur. Simak lebih lanjut tentang asal-usul, kondisi fisik, dan sejarah penyalinan naskah ini.

Wawacan Danumaya: Kisah Raden Panji Menggapai Takhta

Telusuri petualangan Raden Panji Danumaya dalam mengemban amanah sang ayah, Prabu Panji Subrata, raja negeri Gilangkancana. Naskah kuno berbahasa Sunda ini, tertulis dalam aksara Pegon, memuat kisah perjuangan Danumaya menghadapi berbagai rintangan hingga akhirnya dinobatkan sebagai raja.