Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Tasawuf

Mengenal Tasawuf: Syair Jawa Pegon Abad ke-19 dari Cirebon

Manuskrip "Tasawuf (Aqoid/Tauhid)" adalah khazanah intelektual yang ditulis dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Jawa menggunakan aksara Pegon. Naskah setebal 36 halaman ini membahas Aqoid dan Ketauhidan dalam konsep tasawuf, mencakup Rukun Islam, sifat shalat, pengertian Insan Kamil, tasakur, dzikir, tarekat, hakekat, dan makrifat. Diduga kuat sebagai karya asli atau saduran dari teks berbahasa Jawa Cirebon.

Naskah ini disalin oleh Pana Kusuma diperkirakan pada abad ke-19 di Kp. Keyangsoke, Cirebon. Naskah ini berasal dari Bapak Syafei Hidayat dari Kp. Cipaku, Desa Tarajisari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, kini tersimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah menunjukkan usia dan penggunaan yang panjang. Dluwang yang menghitam, noda akibat kelembaban, halaman robek, dan penjilidan longgar menjadi saksi bisu perjalanannya. Teks diawali dengan kutipan "bismilahirrahmanirrakhim. utawi tatakramaning athhiken iku kang wus kasebut dening ... (h. 1)" dan diakhiri dengan kalimat "... saking serat kaula ngaturi jasadkaula sampean (h. akhir).". Penomoran halaman ditambahkan kemudian dengan tinta hitam agak pucat, namun tulisan kurang kontras.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kidung Gede: Pesona Ayat-Ayat Penolak Bahaya dari Bandung

Telusuri pesona Kidung Gede, sebuah manuskrip abad ke-20 dari Bandung, yang memadukan bahasa Sunda, Jawa, dan Arab dalam aksara Pegon dan Arab. Naskah ini bukan sekadar kumpulan kata, melainkan juga petunjuk penggunaan kidung sebagai jampe penolak bahaya, dilengkapi dengan ayat-ayat suci Al-Quran yang dikenal sebagai ayat-tujuh.

Menjelajahi Pelajaran Tasawuf dalam Manuskrip Sunda Abad ke-20

Temukan intisari ajaran tasawuf yang tertuang dalam manuskrip kuno berbahasa Sunda. Naskah ini, ditulis dalam aksara Pegon, menawarkan pemahaman mendalam tentang praktik keislaman yang berorientasi pada pencapaian keyakinan yang mantap melalui rukun Islam dan rukun Iman. Sebuah warisan berharga yang mengajak kita menyelami kearifan lokal.

Kumpulan Doa dan Mantra: Warisan Spiritual dari Soreang, Bandung

Temukan kekayaan spiritual dalam manuskrip kuno 'Kumpulan Doa dan Mantra'. Naskah ini berisi himpunan doa-doa penting seperti doa arwah, doa keselamatan, serta doa untuk para nabi, sahabat nabi, dan para wali. Selain itu, terdapat mantra-mantra tradisional untuk berbagai keperluan.

Menjelajahi 'Pelajaran Agama Islam': Manuskrip Pegon dari Sukasari Bandung

Temukan intisari ajaran Islam dalam manuskrip kuno 'Pelajaran Agama Islam'. Ditulis dalam aksara Pegon, naskah ini mengungkap pemahaman mendalam tentang Rukun Islam dan Rukun Iman. Simak narasi lengkapnya untuk mengetahui lebih lanjut tentang isinya, kondisi fisik, dan asal-usulnya.

Jayalalana: Kisah Pengembaraan Sang Pangeran Cacat dari Sempala

Terhimpit takdir cacat sejak lahir akibat ulah setan jahil, Raden Jayalalana, putra Raja Sempala, harus menanggung pilunya pengasingan. Namun, di balik nestapa itu, tersembunyi kekuatan luar biasa yang akan membawanya pada petualangan mendamaikan negeri-negeri dan menemukan cinta sejatinya.

Wawacan Suryaningrat: Kisah Perebutan Kekuasaan dan Pengembaraan Raden Suryaningrat

Telusuri kisah epik Raden Suryaningrat dalam Wawacan Suryaningrat, sebuah manuskrip Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Warisan takhta yang direbut, pengembaraan penuh tantangan, hingga perolehan kekuasaan kembali menjadi daya tarik utama naskah ini. Simak selengkapnya tentang detail dan latar belakang manuskrip ini.

Untaian Doa: Warisan Naskah Kuno dari Pameungpeuk Bandung

Temukan kekayaan spiritual dalam naskah kuno "Kumpulan Doa", sebuah warisan berharga dari Pameungpeuk, Bandung. Naskah ini menghimpun doa-doa istimewa, mantra, serta ramalan hari-hari naas dalam penanggalan Islam. Sebuah jendela menuju praktik keagamaan dan kepercayaan masyarakat Sunda di masa lampau.

Mengungkap Kejayaan Masa Lalu: Narasi dari Pustaka Dwipantara

Telusuri jejak sejarah Nusantara melalui Pustaka Dwipantara, sebuah manuskrip kuno yang mengungkap gambaran perniagaan antar negeri di kepulauan Dwipantara hingga kemunduran Kerajaan Wilwatikta. Naskah ini menawarkan perspektif unik tentang masa lalu, ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan.