Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Primbon Sejarah

Primbon Sejarah: Kisah Kosmogoni dan Ramalan dalam Genggaman

Manuskrip "Catatan Primbon Cerita Sejarah" adalah kumpulan catatan yang kaya akan pengetahuan dari berbagai bidang. Di dalamnya terdapat uraian tentang kosmogoni (awanguwung), catatan sejarah dan silsilah, kisah unik tentang seorang ratu yang kemaluannya memancarkan cahaya, yang kemudian ditukar dengan kanon. Kanon-kanon tersebut dikirim ke berbagai wilayah penting seperti Jakarta (si Amuk), Mataram (si Guntur Geni), dan Nnten (si Satomi). Selain itu, naskah ini juga membahas eskatologi, kisah Nabi Isa, serta tokoh-tokoh seperti Anak Adam Ki Bungsu, Barham, dan Mudik Batara. Terdapat pula mantera pengobatan, ramalan, firasat mimpi, perbintangan (palintangan), mistik, doa-doa, dan salawat kabir. Manuskrip ini diawali dengan kisah penyimpangan ibu dan anak yang selamat berkat sebuah cerita. Naskah ini ditulis dalam bahasa Arab dan Sunda, dengan ukuran 17 x 21,5 cm dan 11 x 19 cm, tebal 158 halaman dengan 16 baris per halaman. Naskah ini merupakan bagian dari Koleksi Snouck Hurgronje tahun 1936 yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden. Awalnya terdiri dari 5 buku yang dikirimkan untuk Dr. Sn. Hurgronje dari Surakarta pada tahun 1889.

Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.

Manuskrip Lainnya


Kamit Birayung: Kisah Perebutan Kekuasaan di Tanah Arab dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah epik perebutan kekuasaan di negeri Arab melalui manuskrip kuno Kamit Birayung. Ditulis dalam bahasa Sunda dengan aksara Cacarakan, naskah ini berbentuk puisi wawacan yang memikat. Sayangnya, bagian awal dan akhir naskah ini hilang, meninggalkan misteri yang belum terpecahkan.

Senandung Salawat Nabi: Pupujian dari Pangalengan

Temukan keindahan pupujian, syair pujian dan doa berbahasa Arab, yang terpelihara dalam manuskrip dari Pangalengan, Bandung. Naskah ringkas ini, bagian dari koleksi EFEO Bandung, menyimpan lantunan salawat Nabi yang menyejukkan hati. Meskipun penulisnya tak diketahui, warisan spiritualnya tetap hidup.

Menjelajahi Tarekat: Untaian Ilmu Tauhid dari Cirebon Abad ke-18

Temukan warisan intelektual Islam dari abad ke-18 Cirebon melalui manuskrip kuno berjudul 'Tarekat'. Naskah ini mengungkap kedalaman ajaran tauhid yang berakar pada Tarekat Syatariyah, menawarkan perspektif unik tentang martabat tujuh dan praktik spiritual.

Tarekat: Ilmu Wasiat Syekh Solih dan Ramalan Ratu Adil dari Cirebon

Naskah kuno ini mengungkap ramalan tentang Tanah Jawa menjelang kedatangan Ratu Adil yang akan membawa kemakmuran. Disusun dengan konsep Jabariyah-Qodariyah, naskah ini diperuntukkan bagi para penguasa di Tanah Jawa. Mari selami lebih dalam isi dan detail metadata naskah ini.

Kisah Samaun: Wawacan Sunda Abad ke-20 dari Majalaya

Telusuri kisah Samaun, seorang pahlawan gagah berani dalam membela Nabi Muhammad, melalui manuskrip wawacan berbahasa Sunda beraksara Pegon. Naskah yang berasal dari Majalaya, Bandung ini menyimpan cerita tentang keberanian, cinta, dan peperangan antara pasukan mumin melawan kaum kafir.

Menelusuri Asal-Usul Raja Jawa: Syair Sunda dari Koleksi Pleyte

Kisah para raja Jawa dari perspektif yang unik! Manuskrip "Carios Wiwitan Raja-Raja di Pulo Jawa" ini mengisahkan silsilah raja-raja di Pulau Jawa dalam bentuk puisi berbahasa Sunda. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail menarik dari naskah kuno ini.

Primbon Cirebon: Menjelajahi Hakikat Kemanusiaan dalam Naskah Kuno

Temukan kebijaksanaan kuno dalam naskah Primbon Cirebon, sebuah warisan berharga dari Keraton Kasepuhan. Naskah ini mengungkap berbagai aspek kehidupan melalui lensa keislaman, disajikan dalam prosa Jawa Cirebon yang memikat. Jelajahi uraian mendalam tentang hakikat kemanusiaan dan simbolisme yang tersembunyi di dalamnya.

Misteri Banteng dalam Carita Perebu Demang Karaton: Petualangan Pangeran Munding Panji

Terungkap kisah Demang Karaton, raja Citaurduni, yang digelisahkan oleh mimpi tentang banteng misterius. Sang pangeran, Munding Panji, bersama saudarinya Nimbang Mayang, memulai sebuah perjalanan penuh tantangan untuk mencari banteng tersebut. Petualangan mereka membawa mereka bertemu berbagai raja dan menghadapi pertarungan sengit.