Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Dedemit Jawa

Mengungkap Sejarah Dedemit Pulau Jawa: Kisah Mistis dan Mantra Pelindung

Manuskrip ini mengisahkan tentang raja-raja dedemit yang bersemayam di berbagai wilayah di Pulau Jawa, yang dipercaya sebagai penjaga dan pelindung dari mara bahaya serta serangan hama tanaman. Menariknya, semua dedemit ini tunduk kepada Nyi Lara Kidul, penguasa Laut Selatan. Naskah yang ditulis dalam bahasa Sunda-Jawa menggunakan aksara Pegon dan Latin ini berbentuk puisi wawacan. Secara fisik, naskah terdiri dari 36 halaman kertas dengan ukuran sampul 16 x 10 cm. Naskah ini diperkirakan ditulis pada abad ke-20 di Banjaran, Bandung, oleh Bapak Pupu Sudiredja. Saat ini, manuskrip tersebut tersimpan di EFEO Bandung. Teksnya sendiri terdiri dari pupuh Sinom dan memuat doa-doa serta mantra, termasuk doa bagi Nabi Muhammad Saw. Sebagian halaman naskah kosong, yaitu antara halaman 17-32, dengan total 22 halaman bertuliskan teks dan 16 halaman kosong. Penomoran halaman 1-38 ditambahkan belakangan.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kisah Sayid Abdullah dalam Wujud Wawacan Sunda: Jejak Manuskrip di Museum Geusan Ulun

Telusuri kisah Sayid Abdullah, putra Raja Mekkah, Abdulmutolib, dalam manuskrip Hikayat Sayid Abdullah. Ditulis dalam bahasa Sunda beraksara Pegon, naskah ini berbentuk puisi wawacan yang memikat. Simak narasi lengkapnya, mulai dari alur cerita hingga detail fisik dan sejarah manuskrip ini.

Pesona Paras Nabi dalam Wawacan Sunda: Untaian Syair dari Ujungberung

Terpesona dengan keindahan akhlak Nabi Muhammad SAW melalui manuskrip Paras Nabi. Naskah berbahasa Sunda beraksara Pegon ini menyajikan kisah dalam bentuk puisi wawacan. Mari selami lebih dalam isi dan rincian menarik dari naskah ini.

Warisan Bandung: Kitab Waruga Alam, Suluk Syahadat dalam Wawacan

Telusuri kearifan lokal Bandung melalui Kitab Waruga Alam, sebuah manuskrip puisi wawacan berbahasa Sunda beraksara Pegon. Naskah ini memuat cerita suluk yang menguraikan pemahaman agama Islam melalui simbol-simbol, berdasarkan penjabaran 'dua kalimat syahadat'. Mari selami isi naskah yang kaya akan nilai-nilai spiritual.

Mengungkap Hakekat Ilmu Rasa: Manuskrip Tasawuf Abad ke-19 dari Bandung

Telusuri ajaran tasawuf dalam manuskrip kuno 'Hakekat Ilmu Rasa'. Naskah abad ke-19 ini, ditulis dalam bahasa Sunda dan Jawa menggunakan aksara Pegon, mengungkap tata cara memahami eksistensi Dzat Allah dan Nur Muhammad melalui rukun Islam dan rukun Iman.

Elmu Hakekat Kabatinan: Mengungkap Tasawuf dalam Manuskrip Sunda Abad ke-19

Telusuri ajaran tasawuf yang terkandung dalam manuskrip Sunda berjudul "Elmu Hakekat Kabatinan". Naskah abad ke-19 ini menguraikan pemahaman tentang hakekat ketuhanan dan Nur Muhammad, dikaitkan dengan unsur-unsur tubuh manusia berdasarkan rukun Islam dan rukun Iman.

Menjelajahi Catatan-Catatan: Primbon Cicalengka yang Penuh Misteri

Telusuri warisan intelektual Islam melalui 'Catatan-Catatan', sebuah manuskrip salinan dari koleksi Snouck Hurgronje. Naskah ini, yang juga dikenal sebagai Primbon dari Cicalengka, mengungkap beragam pengetahuan agama, mistik, dan tradisi lokal. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail menarik dari naskah kuno ini.

Menelusuri Jejak Sahadat Fatimah: Manuskrip Sunda-Jawa dari Cidaun

Temukan pesona manuskrip kuno Sahadat Fatimah, secarik kisah tentang Siti Fatimah, putri Nabi Muhammad. Naskah berbahasa Sunda-Jawa ini ditulis dalam aksara Pegon dan ditemukan di Cidaun, Cianjur. Mari kita selami lebih dalam isi dan sejarah manuskrip ini.

Menjelajahi Khazanah Naskah Kuno Cirebon: Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara

Temukan katalog naskah-naskah kuno yang tersimpan di Keraton Cirebon melalui Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara. Naskah ini adalah bagian penting dari warisan budaya Cirebon, yang mencatat sejarah intelektual dan sastra keraton. Simak selengkapnya mengenai deskripsi fisik dan isinya di bawah ini!