Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Primbon

Menjelajahi Primbon Sunda: Catatan Ramalan dan Pengetahuan Tradisional dari Bandung

Manuskrip "Primbon" ini adalah sebuah catatan pengetahuan tradisional Sunda yang berisi berbagai ramalan kejadian. Naskah ini mencakup berbagai topik, mulai dari pemilikan tanah dan pertanian padi hingga alamat impian, pertanda kekedutan, dan perhitungan rumah tangga. Terdapat pula catatan mengenai hari, tanggal, naga poe, naga tahun, bepergian, watek mangsa, catatan pribadi tentang penyakit, usia bintang, persamaan taun, jual beli tanah, hingga masalah keagamaan (Islam).

Ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Latin, manuskrip ini terdiri dari 157 halaman berukuran 28,5 x 21 cm. Naskah ini dibuat di Sukasari, Bandung pada tahun 1930. Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang sudah kekuning-kuningan dan sedikit lembab, namun secara umum masih terbaca dengan baik. Manuskrip ini berasal dari Bapak H. Ruhiyat, Kp. Citepus, Desa dan Kecamatan Sukasari, Kabupaten Bandung, dan saat ini disimpan di EFEO Bandung.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menjelajahi Tarekat: Untaian Tasawuf dari Bandung Abad ke-20

Temukan esensi tasawuf dalam manuskrip Tarekat, sebuah warisan intelektual dari Bandung abad ke-20. Naskah ini mengungkap lapisan ilmu tarekat, hakekat, dan makrifat, menyingkap eksistensi Allah dan Muhammad sebagai insan kamil. Simbol-simbol alam semesta menjadi cermin dalam memahami konsep-konsep mendalam ini.

Gandasari: Kisah Pengembaraan Penuh Hikmah dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Gandasari adalah sebuah karya sastra Sunda berbentuk puisi wawacan yang mengisahkan tentang perjalanan spiritual dan ujian kesetiaan. Kisah ini mengikuti pengembaraan dua saudara, Gandasari dan Jagatrasa, dalam mencari jati diri dan menghadapi cobaan hidup. Naskah ini menawarkan wawasan tentang nilai-nilai budaya dan kepercayaan masyarakat Sunda pada abad ke-19.

Layang Gandaresmi: Kisah Suluk dari Ciwidey Abad ke-19

Temukan pesona naskah kuno Layang Gandaresmi, sebuah puisi wawacan berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Manuskrip ini mengungkap kisah suluk yang memikat dari abad ke-19. Simak detail fisik naskah, asal-usulnya, dan cuplikan isinya yang penuh makna.

Kisah Jaransari-Jaranpurnama: Dendam Raja dan Pencarian Jati Diri

Manuskrip Jaransari-Jaranpurnama mengisahkan intrik kerajaan dan perjalanan spiritual. Raja Sokadana murka pada istrinya, memicu serangkaian peristiwa tragis. Lahirlah Jaransari dan Jaranpurnama, yang kemudian menempuh perjalanan penuh tantangan untuk mencari jati diri dan kebenaran.

Ogin Amar Sakti: Kisah Heroik dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah kepahlawanan Ogin Amar Sakti dalam manuskrip wawacan berbahasa Sunda beraksara Pegon. Naskah setebal 110 halaman ini mengisahkan perjalanan hidup Ogin Amar Sakti yang sakti mandraguna dalam menumpas keserakahan. Disalin pada tahun 1923, manuskrip ini menyimpan jejak budaya dan sejarah Cianjur.

Menjelajahi Kumpulan Carita: Warisan Sastra Sunda Abad ke-20 dalam Aksara Pegon

Kumpulan Carita adalah manuskrip kuno berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Pegon. Naskah ini berisi empat cerita yang berbeda, dari kisah Nabi Muhammad hingga tuntunan berumah tangga. Mari kita selami lebih dalam isi dan seluk-beluk manuskrip ini.

Meramal Nasib dengan Palintangan: Warisan Naskah Sunda dari Bandung

Telusuri lembaran naskah kuno Palintangan yang mengungkap tradisi ramalan nasib dalam budaya Sunda. Naskah berbahasa Sunda beraksara Pegon ini menawarkan panduan perhitungan tradisional untuk menentukan hari baik dan buruk. Mari kita selami lebih dalam isi dan asal-usul naskah yang menarik ini.

Primbon: Untaian Ramalan dan Mantra dari Tanah Sunda dan Jawa

Telusuri kearifan lokal melalui manuskrip Primbon, sebuah warisan budaya yang memadukan tradisi Sunda dan Jawa. Naskah ini mengungkap ramalan, mantra, dan perhitungan hari baik, memberikan wawasan tentang kehidupan masyarakat abad ke-19.