Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Silsilah Galuh

Menelusuri Silsilah Galuh Cirebon: Kisah Raja, Ajaran Islam, dan Genealogi Kesultanan

Manuskrip Silsilah Galuh Cirebon adalah sebuah naskah prosa berbahasa Arab-Jawa Cirebon yang ditulis dalam aksara Pegon. Terdiri dari 58 halaman, naskah ini terbagi menjadi tiga bagian utama. Bagian pertama mengisahkan Ratu Galuh dan tokoh-tokoh seperti Prabu Munding Wangi yang menurunkan raja-raja Pajajaran. Bagian kedua berisi uraian pelajaran agama Islam, mencakup shalat, puasa, doa-doa, tata cara memandikan mayat, dan bersuci. Bagian terakhir menyajikan silsilah para Sultan Cirebon, dimulai dari Nabi Muhammad SAW hingga Panembahan Girilaya. Naskah ini ditulis pada abad ke-18 di Cirebon dan ditemukan di Pasar Loak Suniaraja Bandung pada tahun 1971. Secara fisik, kertas naskah ini agak kusam dengan bercak-bercak kehitaman, namun tulisannya umumnya masih terbaca. Naskah ini dijilid menjadi satu bagian dengan kertas Eropa ber-cap Lion in Medallion Crown Shield ‘dengan tulisan D dan C. Saat ini, naskah ini disimpan di EFEO Bandung dengan judul di luar teks Silsilah Ratu Galuh, Silsilah Cirebon, Sunat Muakad.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Menelusuri Jejak Pustaka Raja Purwa: Kisah Klasik dari Jawa

Pustaka Raja Purwa, sebuah manuskrip kuno berbahasa Jawa yang ditulis dalam aksara Cacarakan, mengajak kita menyelami kisah-kisah klasik dari masa lampau. Naskah ini terdiri dari 484 halaman prosa yang ditulis pada abad ke-19 dan kini tersimpan di Museum Negeri Jawa Barat "Sri Baduga". Mari kita ungkap lebih dalam isi dan rincian menarik dari manuskrip berharga ini.

Jejak Mistik Haji Mangsur: Risalah dari Pandeglang yang Mendunia

Manuskrip ini mengungkap kisah mistis Haji Mangsur, seorang ulama dari Pandeglang, Banten, melalui uraian yang ditulis oleh Murjan. Catatan ini tak hanya menyajikan ajaran mistik, tetapi juga menyingkap riwayat hidup Haji Mangsur yang penuh intrik dan perjalanan spiritual.

Babad Godog: Kisah Kean Santang Menyebarkan Islam di Tanah Sunda

Manuskrip Babad Godog mengisahkan perjalanan Kean Santang, putra Prabu Siliwangi, dalam menyebarkan agama Islam di Jawa Barat. Ditulis dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Sunda beraksara Pegon, naskah ini memuat cerita pertemuan Kean Santang dengan Baginda Ali di Mekah dan pengangkatannya sebagai wakil nabi di Pulau Jawa. Hilangnya Prabu Siliwangi ke hutan Sancang menjadi akhir yang dramatis dari kisah ini.

Wawacan Nyi Pohaci: Kisah Mitos Padi dalam Manuskrip Sunda Kuno

Telusuri mitos Dewi Padi dalam manuskrip kuno Wawacan Nyi Pohaci. Naskah berbahasa Sunda beraksara Pegon ini mengungkap asal-usul tanaman padi melalui kisah perkawinan Nabi Adam dan Siti Hawa hingga penjelmaan air mata Dewa Anta menjadi Nyi Pohaci. Simak narasi lengkapnya di sini!

Kisah Cinta dan Perebutan Kekuasaan dalam Wawacan Angling Sari

Wawacan Angling Sari, sebuah manuskrip Sunda beraksara Pegon, mengisahkan tentang intrik kerajaan, cinta terlarang, dan perebutan kekuasaan. Naskah puisi ini ditulis pada tahun 1970 oleh Ibu Wahir di Banjaran, Bandung, dan kini tersimpan di EFEO Bandung. Kisah ini membawa kita ke negeri Pulung Kancana dan Puloseta, tempat Angling Sari berjuang merebut kembali haknya.

Menjalani Rumah Tangga Harmonis: Untaian Nasehat dari Naskah Sunda Abad ke-20

Temukan petuah bijak tentang membangun rumah tangga yang harmonis dan sejahtera dalam naskah kuno Nasehat Rumah Tangga. Ditulis dalam bahasa Sunda dan aksara Pegon, naskah ini menawarkan panduan adab dan akhlak berdasarkan Hadits Nabi. Meski tidak lengkap, naskah ini menyimpan pesan berharga tentang kerukunan keluarga.

Samaun: Kisah Heroik dalam Wawacan Sunda

Manuskrip "Samaun" dalam bahasa Sunda dan aksara Pegon, berbentuk puisi wawacan, mengisahkan pertempuran epik antara kaum Muslimin dan pasukan kafir Kerajaan Kobti. Dipimpin oleh Samaun, kaum Muslimin berhasil membebaskan Siti Mariyah dan membawanya kepada Nabi Muhammad SAW.

Danumaya: Kisah Putra Raja Gilang Kancana dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Danumaya adalah sebuah karya sastra Sunda berbentuk puisi wawacan yang mengisahkan petualangan seorang putra raja. Naskah ini ditulis dalam aksara Pegon dan berisi 267 halaman. Mari selami lebih dalam kisah dan detail menarik dari manuskrip ini.