Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Kitab Fiqih

Menjelajahi Kitab Fiqih: Warisan Ilmu dari Banjaran Bandung

Naskah 'Kitab Fiqih' ini berisi uraian mendalam tentang pelajaran ibadah beserta hukum-hukumnya. Ditulis dalam dua bahasa, Arab dan Sunda, menggunakan aksara Arab dan Pegon, naskah ini memadukan bentuk puisi dan prosa. Fisiknya terdiri dari 18 halaman kertas dengan ukuran halaman 21 x 16,5 cm dan ukuran tulisan 17,5 x 14 cm. Naskah ini merupakan bagian dari satu jilid utuh dengan alas naskah berupa kertas buatan lokal. Penomoran halaman ditambahkan kemudian. Kondisi fisik naskah menunjukkan usia dengan kertas yang kecoklatan, bercak hitam, halaman robek, dan beberapa lembar hilang. Naskah ini diperkirakan salinan abad ke-20 dari Banjaran, Bandung. 'Kitab Fiqih' ini merujuk pada karya Syeh Abdul Somad dan Syaiful Islam dari kitab rab’u dan fathulwahab, sebagaimana terungkap dalam kutipan akhir teks.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kisah Cinta dan Perebutan Kekuasaan dalam Wawacan Angling Sari

Wawacan Angling Sari, sebuah manuskrip Sunda beraksara Pegon, mengisahkan tentang intrik kerajaan, cinta terlarang, dan perebutan kekuasaan. Naskah puisi ini ditulis pada tahun 1970 oleh Ibu Wahir di Banjaran, Bandung, dan kini tersimpan di EFEO Bandung. Kisah ini membawa kita ke negeri Pulung Kancana dan Puloseta, tempat Angling Sari berjuang merebut kembali haknya.

Menjelajahi Karya Sastra Cirebon Abad ke-19: Warisan Leluhur Keraton Kacirebonan

Telusuri jejak warisan sastra Cirebon dari abad ke-19 melalui manuskrip kuno yang tersimpan di Keraton Kacirebonan. Naskah ini, ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, menawarkan sekilas tentang kekayaan budaya dan intelektual masa lalu. Meskipun kondisinya memerlukan perhatian khusus, keindahan dan nilai sejarahnya tetap terpancar.

Suluk Waruga Alam: Kisah Tasawuf dari Bandung Abad ke-19

Temukan kebijaksanaan tasawuf dalam Suluk Waruga Alam, sebuah manuskrip Sunda abad ke-19 dari Bandung. Naskah ini, ditulis dalam aksara Pegon, memuat ajaran mendalam tentang eksistensi Tuhan dan asal-usul manusia. Mari selami dialog antara Kyai Sawang dan tokoh lainnya dalam mengungkap rahasia keislaman.

Layang Syekh Abdul Qadir Jaelani: Kisah Sang Wali Kutub dalam Wawacan

Telusuri kisah hidup Syekh Abdul Qadir Jaelani, seorang wali besar yang berjasa dalam pengembangan agama Islam. Manuskrip ini menghadirkan riwayatnya dalam bentuk wawacan, sebuah puisi tradisional Sunda, yang terbagi menjadi 100 hikayat. Simak perjalanan spiritualnya, mulai dari asal-usul keluarga hingga mencapai derajat wali kutub.

Pitutur Goib: Kisah Cirebon dalam Lembaran Naskah Kuno

Telusuri warisan budaya Cirebon melalui manuskrip Pitutur Goib, sebuah naskah kuno yang mengungkap sejarah dan ajaran luhur. Naskah ini menyimpan kisah tentang asal-usul penguasa Cirebon, riwayat Nabi Muhammad SAW, hingga gambaran alam kubur. Temukan kearifan lokal yang terukir dalam setiap halamannya.

Doa Istigfar: Untaian Harapan dari Bandung Abad ke-20

Manuskrip Doa Istigfar ini berisi tentang keutamaan membaca istigfar berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW. Naskah ini menekankan bahwa pengucapan istigfar yang tepat waktu dapat membawa ampunan dari dosa-dosa yang telah diperbuat. Mari kita selami lebih dalam tentang naskah ini.

Menelusuri Sejarah dan Silsilah Sukakerta: Jejak Naskah Kuno yang Penuh Misteri

Naskah kuno "Sejarah dan Silsilah Sukakerta" membawa kita dalam perjalanan menelusuri jejak sejarah dan genealogi Sukakerta. Lebih dari sekadar catatan silsilah, naskah ini mengungkap lapisan-lapisan budaya dan spiritualitas yang kaya. Mari selami isi naskah yang penuh dengan doa, mistik, dan konsep 'kawula gusti' ini.

Dialog Spiritual: Wawacan Suluk dan Pencarian Hakikat Hidup

Telusuri kearifan lokal Sunda melalui Wawacan Suluk, sebuah manuskrip puisi yang mengungkap dialog mendalam antara dua pendeta bersaudara. Naskah ini mengajak kita merenungkan asal-usul kehidupan dan perjalanan spiritual manusia melalui tujuh alam yang berbeda. Sebuah warisan berharga dari Museum Prabu Geus Ulun Sumedang.