Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Mujarobat

Mujarobat: Doa dan Primbon dari Sukabumi Abad ke-19

Manuskrip ini merupakan sebuah 'Mujarobat', yaitu naskah yang berisi berbagai praktik keislaman yang masih kental dengan pengaruh tradisi. Di dalamnya terdapat uraian tentang jampe sirep beserta bacaannya, doa tulak bala atau penolak bahaya, keterangan tentang kedudukan hari, tanggal, dan bulan baik serta pernabiannya. Dijelaskan pula kedudukan arah mata angin serta pengaruhnya terhadap perjalanan seseorang pada setiap harinya. Bagian akhir naskah berisi doa-doa yang berkaitan dengan tatacara melayat dan menshalatkan mayat, doa agar dimudahkan saat sakaratul maut, doa aqiqah, doa para rasul dan sahabat, serta doa arwah Syekh Abdul Qadir Jaelani. Naskah ini ditulis dalam bahasa Sunda dan Arab menggunakan aksara Pegon, terdiri dari 80 halaman dengan 78 halaman berisi tulisan dan 2 halaman kosong. Manuskrip ini ditulis pada abad ke-19 di Sukabumi. Naskah ini berasal dari Ibu H. Isomi dari Kp. Najeng, Desa Cidadap, Kecamatan Sagaranten, Kab. Sukabumi dan kini disimpan di EFEO Bandung. Sampul naskah berukuran 19,5 x 15,5 cm, sedangkan halaman berukuran 19,3 x 15,5 cm dengan ukuran tulisan 13,5 x 11 cm. Jilid naskah adalah 1 dari 1, menggunakan alas naskah dluwang buatan lokal (halaman 1-8) dan kertas Eropa (halaman 9-80) dengan sampul yang lengkap. Terdapat cap kertas 'Lion in Medallón Vryheid' dengan tulisan 'PRO PATRIA EIUSQUE LIBERTATE' di tepi bulatannya. Penomoran halaman ditambahkan kemudian dengan tinta hitam. Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang sebagian kusam, kecoklatan, agak lapuk, dan bernoda karena kelembaban. Penjilidan pun longgar dan sebagian jahitannya terpisah.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Babad Cirebon: Kisah Syiar Islam di Jawa Barat

Telusuri kisah penyebaran agama Islam di Jawa Barat melalui manuskrip Babad Cirebon. Naskah ini mengisahkan perjalanan Syarif Hidayat (Sunan Gunung Jati) dalam menyebarkan Islam di Cirebon dan sekitarnya. Warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah dan keagamaan.

Bertuah! Kisah Bokor Kuningan Beraksara Arab dari Sumedang

Temukan kisah unik sebuah bokor kuningan dari Sumedang yang bertuliskan aksara Arab. Benda pusaka ini bukan sekadar wadah, melainkan menyimpan lapad-lapad sakral yang dipercaya menambah makna dan kekuatan spiritual. Mari kita telusuri lebih dalam asal-usul dan misteri di balik bokor istimewa ini.

Misteri Banteng dalam Carita Perebu Demang Karaton: Petualangan Pangeran Munding Panji

Terungkap kisah Demang Karaton, raja Citaurduni, yang digelisahkan oleh mimpi tentang banteng misterius. Sang pangeran, Munding Panji, bersama saudarinya Nimbang Mayang, memulai sebuah perjalanan penuh tantangan untuk mencari banteng tersebut. Petualangan mereka membawa mereka bertemu berbagai raja dan menghadapi pertarungan sengit.

Menjelajahi Tarekat Tauhid: Warisan Manuskrip Cirebon Abad ke-19

Manuskrip kuno ini mengungkap ajaran Tarekat Tauhid, lengkap dengan ringkasan sifat 20 dan dzikir Nafi Isbat. Ditulis dalam bahasa Jawa dan Arab, naskah ini memberikan wawasan berharga tentang praktik keagamaan di Cirebon pada abad ke-19. Mari kita selami lebih dalam detail dan sejarah manuskrip ini.

Untaian Pupujian: Syair Penuh Makna dari Bandung

Temukan keindahan warisan sastra Islam Sunda melalui manuskrip Pupujian ini. Berisi syair-syair yang dilantunkan sebelum shalat berjamaah, naskah ini memadukan bahasa Arab dan Sunda, mengungkap makna mendalam melalui tafsir yang menyejukkan jiwa. Sebuah artefak budaya yang kaya akan nilai spiritual dan tradisi.

Layang Carios Samud: Kisah Islam dari Cirebon Abad ke-19

Telusuri jejak sejarah Islam di Cirebon melalui Layang Carios Samud, sebuah manuskrip kuno yang ditulis pada tahun 1819 M. Naskah ini, yang tersimpan di Keraton Kacirebonan, memuat kisah bertema keislaman dalam bahasa Jawa Cirebon, ditulis dengan aksara Pegon dan Cacarakan. Temukan detail menarik tentang naskah ini, mulai dari cap kertas hingga catatan penulisnya.

Suluk Waruga Alam: Kisah Tasawuf dari Bandung Abad ke-19

Temukan kebijaksanaan tasawuf dalam Suluk Waruga Alam, sebuah manuskrip Sunda abad ke-19 dari Bandung. Naskah ini, ditulis dalam aksara Pegon, memuat ajaran mendalam tentang eksistensi Tuhan dan asal-usul manusia. Mari selami dialog antara Kyai Sawang dan tokoh lainnya dalam mengungkap rahasia keislaman.

Menelusuri Jejak Leluhur: Silsilah Rd. Natakusumah dari Talaga

Manuskrip Silsilah Rd. Natakusumah menguak sejarah panjang keluarga Natakusumah dari Talaga, Majalengka. Ditulis dalam bahasa Sunda dan aksara Latin, naskah ini menyimpan informasi penting mengenai silsilah keluarga, riwayat asal-usul, catatan keagamaan, hingga keterkaitan dengan tokoh-tokoh penting Pajajaran. Sebuah warisan berharga yang menghubungkan kita dengan masa lalu.