Manuskrip ini mengisahkan legenda Dayang Sumbi, dimulai dengan kejadian tak lazim: Dewi Cublik, seekor babi putih, yang meminum air kencing raja Galuh dan kemudian melahirkan seorang putri bernama Dayang Sumbi. Raja Galuh kemudian pergi ke Arab dan menikahi Ratu Pagedongan. Cerita berlanjut dengan menyebut tokoh-tokoh dan tempat-tempat penting seperti Ajar dari Gunung Padang, Sekar Jingga, Ciung Wanara (yang menjadi raja Pajajaran), Arya Bangah (yang menjadi raja Majapahit), Tumang (anjing), Kuriyang, Dewi Artatit, puteri Parembanan, Sungai Citarum, Sungai Cimanuk, serta perjalanan putera Parembanan ke Arab dan memeluk agama Islam. Manuskrip ini berasal dari koleksi Nederlandsch Bijbelgenootschap (NBO), ditulis dalam huruf Jawa, dan terdiri dari 30 halaman. Teksnya berbentuk prosa dan saat ini tersimpan di ublb.
Sumber: Ekadjati, Edi S. (1988). Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.