Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Pustaka Rajya

Menelusuri Jejak Nusantara: Katalog Naskah Pustaka Rajya-Rajyai Bhumi Nusantara

Naskah ini merupakan bagian terakhir dari Pustaka Rajya-Rajyai Bhumi Nusantara, tepatnya seri ke-5b bagian V. Isinya berupa katalog yang memuat daftar judul naskah-naskah rujukan dari berbagai wilayah Nusantara. Penyusunan katalog ini berada di bawah tanggung jawab Pangeran Wangsakerta. Secara keseluruhan, terdapat 28 seri naskah yang dicatat, di mana yang pertama berjudul sama dengan judul utama naskah ini dan terdiri dari 26 naskah. Selain itu, disebutkan pula Pustaka Minhay’attalibin dan Pustaka Tibyanpimaripat al Adyan, yang merupakan karya-karya keagamaan Islam dari generasi sebelum Pangeran Wangsakerta. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon menggunakan aksara Cacarakan, berbentuk prosa, dan terdiri dari 214 halaman yang terbuat dari dluwang. Ukuran sampul dan halaman adalah 35,5 x 27,5 cm, sedangkan ukuran tulisannya 32 x 22 cm. Naskah ini dijilid dengan kertas tradisional yang terbungkus kain belacu. Penomoran halaman menggunakan angka Cacarakan, terletak di margin atas tengah. Tinta yang digunakan berwarna hitam, dan sebagian besar tulisan masih terbaca. Meskipun kertasnya kusam, keadaan fisik naskah secara umum masih baik dan terpelihara. Naskah ini dikarang oleh Pangeran Wangsasakerta dan Sultan-sultan Cirebon pada tahun 1698 di Cirebon. Saat ini, naskah Pustaka Rajya-Rajyai Bhumi Nusantara tersimpan di Museum Negeri Jawa Barat “Sri Baduga” Bandung. Terdapat catatan menarik mengenai kondisi naskah sebelum dijilid, di mana lembaran-lembarannya pernah dimiliki oleh dua orang, dengan kondisi yang berbeda. Bagian yang kurang terawat sempat terkena air dan lumpur, namun berhasil dibersihkan.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kisah Sayid Saman: Wawacan Penuh Hikmah dari Ciwidey

Telusuri kisah epik Sayid Saman dan Sayid Ira dalam manuskrip kuno berbahasa Sunda aksara Pegon. Wawacan ini mengisahkan perjalanan penuh liku dua putra raja yang terkena tenung, pengembaraan mencari jati diri, hingga perebutan tahta yang penuh intrik. Naskah ini menawarkan wawasan budaya dan sastra Sunda masa lampau.

Untaian Doa: Warisan Naskah Kuno dari Pameungpeuk Bandung

Temukan kekayaan spiritual dalam naskah kuno "Kumpulan Doa", sebuah warisan berharga dari Pameungpeuk, Bandung. Naskah ini menghimpun doa-doa istimewa, mantra, serta ramalan hari-hari naas dalam penanggalan Islam. Sebuah jendela menuju praktik keagamaan dan kepercayaan masyarakat Sunda di masa lampau.

Primbon, Mantera, dan Sejarah Raja Jawa dalam Satu Genggaman

Temukan ramuan spiritualitas, kekuatan magis, dan sejarah raja-raja Jawa dalam manuskrip kuno ini. Naskah ini mengungkap warisan budaya yang kaya, menggabungkan kearifan lokal dengan catatan sejarah penting. Sebuah jendela ke masa lalu yang menawarkan pemahaman mendalam tentang tradisi dan kepercayaan masyarakat Jawa dan Sunda.

Babad Banten: Kisah Sandimaya dan Sejarah Panjang Kesultanan Banten

Telusuri sejarah Kesultanan Banten melalui Babad Banten, sebuah manuskrip kuno yang ditulis dalam bentuk puisi Jawa dialek Banten. Kisah ini membawa kita dari silsilah raja-raja Banten hingga peperangan melawan Belanda di Batavia. Manuskrip ini menawarkan wawasan mendalam tentang budaya, agama, dan perjuangan masyarakat Banten di masa lalu.

Wawacan Barjah: Kisah Putra Raja Sokanda yang Ulet Menuntut Ilmu

Telusuri kisah epik tokoh Barjah dalam manuskrip Wawacan Barjah, sebuah puisi wawacan berbahasa Sunda yang ditulis dalam aksara Latin. Naskah ini mengisahkan tokoh dunia pra-Islam yang hadir dalam nuansa keislaman, menampilkan nilai-nilai kesabaran dan keuletan dalam menuntut ilmu. Bersiaplah untuk menyelami alur cerita yang memikat dan pesan moral yang mendalam.

Wawacan Samaun: Kisah Heroik Pahlawan Islam dari Pangalengan

Telusuri kisah kepahlawanan Samaun, tokoh gagah berani yang membantu Nabi Muhammad SAW melawan kezaliman. Manuskrip Wawacan Samaun ini ditulis dalam aksara Pegon berbahasa Sunda, menyimpan narasi heroisme dan nilai-nilai Islam. Disalin pada tahun 1932 di Pangalengan, naskah ini menjadi warisan berharga bagi khazanah sastra Sunda.

Suluk Wujud Urang: Syair Sunda tentang Hakekat Kehidupan

Telusuri kearifan lokal Sunda dalam manuskrip Suluk Wujud Urang. Naskah ini berisi nasihat-nasihat tentang hakekat kehidupan manusia, baik secara nyata maupun simbolik. Manusia diajak untuk mengendalikan hawa nafsu, beriman kepada Allah SWT, serta berpegang teguh pada rukun Islam dan rukun Iman.

Suryakanta: Kisah Pangeran yang Diculik dan Putri yang Menyamar

Telusuri kisah epik Raden Suryakanta, putra Raja Suryaningrat, yang diculik oleh raja raksasa. Ikuti perjuangan Putri Ningrum Kusumah yang menyamar sebagai ksatria untuk menyelamatkannya, melewati rintangan berat dan mengalahkan musuh-musuhnya. Sebuah wawacan Sunda yang memikat dari abad ke-19.