Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Perjanjian Kompeni

Perjanjian dengan Kompeni: Untaian Hukum dan Sejarah dari Cirebon

Naskah ini berisi pernyataan-pernyataan yang sifatnya mengandung kekuatan hukum berdasarkan kesepakatan antara pihak penguasa wilayah Cirebon dengan kelompok masyarakat Kompeni Belanda. Terdiri dari 186 pasal, naskah ini ditandatangani oleh Partabaya dengan stempelnya. Manuskrip ini ditulis pada abad ke-19 dan 20 di Cirebon. Naskah asli berasal dari Keraton Kasepuhan Cirebon dan masih tersimpan di sana hingga kini. Ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan, manuskrip ini memiliki 170 halaman dengan ukuran halaman 33 x 20 cm dan ukuran tulisan 28 x 15 cm. Naskah dijilid dengan kertas Eropa dengan cap kertas bertuliskan “T Gilpin and Co“. Dari 170 halaman, 165 halaman berisi tulisan dan 5 halaman kosong. Tinta yang digunakan berwarna hitam. Keadaan fisik naskah secara umum masih baik, meskipun kertas sudah mulai kecoklatan dan penjilidan longgar. Selain pasal-pasal perjanjian, terdapat pula surat-surat penting lainnya, seperti surat dari Cherbon, 22 Mei 1896 yang ditujukan kepada Pangeran Adipati Mohamad Djamaludin A., surat dari Tegal, 11 Juli 1896 yang ditandatangani Pangeran Adipati Mohamad Djamaloedin A. Sultan Kesepuhan, dan surat dari Tegal, 18 Desember 1903 yang ditandatangani Pangeran Adipati Moehamad Djamaloedin Aloeda Wakil Sultan Sepoeh Kraton Kasepoehan. Surat-surat ini umumnya berkenaan dengan persoalan tanah dan pengaturan hak/kewajiban dalam hubungannya dengan pemerintah Kolonial Belanda. Bahkan terdapat pula surat Pemberitahuan dari Departemen Dalam Negeri RI, No. 596.2/2844/sgr. Perihal penyelesaian tanah Kesultanan Kasepuhan Cirebon, Jakarta 20 Mei 1983 yang ditujukan kepada Sultan Sepuh Cirebon PRA Maulana Pakuningrat SH., ditandatangani Dirjen Muhamad Isa.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Untaian Doa: Warisan Naskah Banjaran Abad ke-20

Temukan keindahan dan kearifan lokal dalam naskah kuno 'Kitab Doa'. Manuskrip ini menyimpan kekayaan doa-doa, ayat suci Al-Quran, dan mantra Islami yang mencerminkan praktik spiritual masyarakat Banjaran, Bandung, pada abad ke-20. Sebuah warisan berharga yang menghubungkan kita dengan tradisi dan keyakinan leluhur.

Kisah Sayid Saman: Wawacan Penuh Hikmah dari Ciwidey

Telusuri kisah epik Sayid Saman dan Sayid Ira dalam manuskrip kuno berbahasa Sunda aksara Pegon. Wawacan ini mengisahkan perjalanan penuh liku dua putra raja yang terkena tenung, pengembaraan mencari jati diri, hingga perebutan tahta yang penuh intrik. Naskah ini menawarkan wawasan budaya dan sastra Sunda masa lampau.

Babar Nabi: Kisah Kelahiran Nabi Muhammad dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Babar Nabi ini merupakan karya sastra Sunda berbentuk wawacan yang mengisahkan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ditulis dalam aksara Pegon, naskah ini menawarkan perspektif unik tentang konsep keislaman dan asal mula Nur Muhammad. Mari kita telusuri lebih dalam isi dan rincian menarik dari manuskrip ini.

Untaian Surat Pribadi: Kisah Kopi, Kekuasaan, dan Catatan Harian di Tanah Jawa

Temukan secuil sejarah Jawa Barat dalam manuskrip "Surat-Catatan Pribadi". Naskah ini mengungkap korespondensi antara tokoh-tokoh penting seperti Raden Jayanagara, Kanjeng Raden Tumenggung Hadikusumah, dan pejabat pemerintahan kolonial. Di dalamnya terungkap perihal pengiriman kopi ke Betawi hingga catatan pribadi tentang nama dan perkebunan.

Kumpulan Doa: Untaian Ayat dan Makna dari Cirebon Abad ke-20

Temukan keindahan spiritualitas dalam manuskrip "Kumpulan Doa", sebuah warisan abad ke-20 dari Cirebon. Naskah ini berisi himpunan doa dan ayat suci Al-Quran yang dilengkapi dengan tafsir berbahasa Jawa Cirebon. Kondisinya yang rapuh menyimpan jejak waktu dan penggunaan, memberikan sentuhan personal pada setiap lembarnya.

Mengungkap Pustaka Dwipantara: Warisan Cirebon yang Terlestarikan

Telusuri Pustaka Dwipantara, seri terakhir dari sepuluh naskah kuno yang memuat sejarah berdirinya Kerajaan Islam Demak di tengah kemunduran Wilwatika. Manuskrip ini ditulis dalam bahasa Jawa Cirebon dengan aksara Cacarakan. Naskah ini ditemukan kembali di Jawa Timur pada tahun 1987 dan telah diperbaiki.

Menjelajahi Dunia Gaib: Kisah Hikayat Carita Setan dalam Ragam Bahasa

Manuskrip kuno ini membuka tabir dunia gaib melalui kisah Hikayat Carita Setan. Ditulis dalam berbagai bahasa dan aksara, naskah ini menyimpan kekayaan budaya dan spiritual dari masa lalu. Mari kita selami lebih dalam isi dan detail menarik dari manuskrip ini.

Lalakon Natakusumah: Kisah Heroik dari Tanah Sunda

Temukan kisah kepahlawanan Natakusumah dalam manuskrip Sunda kuno. Beraksara Pegon dan ditulis dalam bentuk puisi wawacan, naskah ini memuat lebih dari 250 halaman yang mengisahkan perjalanan hidup seorang pemuda hingga menjadi raja. Mari selami detail dan latar belakang manuskrip yang kaya akan nilai budaya.