Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Samaun

Samaun: Kisah Pahlawan Islam dalam Wawacan Sunda

Naskah ini mengisahkan tentang Samaun, putra dari Halid dan Siti Hunah, yang meskipun orang tuanya awalnya kafir, akhirnya memeluk Islam berkat Samaun yang telah beriman sejak dalam kandungan. Samaun digambarkan sebagai pahlawan Islam yang gigih membantu Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama dan menghadapi kaum kafir. Naskah yang berjudul 'Wawacan Samaun' ini ditulis dalam bahasa Sunda menggunakan aksara Pegon, berbentuk puisi wawacan dan terdiri dari 17 halaman. Secara fisik, naskah ini memiliki ukuran sampul dan halaman sekitar 21,5 x 17,5 cm, dengan area tulisan 18,5 x 14,5 cm. Naskah ini merupakan jilid 1 dari 1, menggunakan alas naskah buatan pabrik dalam negeri, namun sampulnya lepas jahitan. Penomoran halaman ada, menggunakan tinta hitam dengan tulisan yang agak kecil dan kurang kontras. Teks ini terdiri dari 23 pupuh, diawali dengan pupuh Dangdanggula. Kondisi fisik naskah menunjukkan kertas yang mulai menguning dan sebagian tepinya robek, serta penjilidan yang kendor. Diperkirakan salinan naskah ini berasal dari abad ke-20, tepatnya dari daerah Banjaran, Bandung. Naskah ini diperoleh dari Bapak Kama yang berasal dari Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung, dan saat ini disimpan di EFEO Bandung. Meskipun secara umum teks ini lengkap, terdapat beberapa bagian yang korup atau lakuna.

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kidung: Untaian Doa dalam Tembang Sunda dari Maruyung

Temukan keindahan dan kekayaan spiritualitas Sunda melalui manuskrip Kidung, sebuah untaian doa yang dilantunkan dalam tradisi tembang. Naskah ringkas ini, ditulis dalam aksara Pegon, menyimpan permohonan mendalam yang biasa digunakan dalam acara-acara panembahan beluk.

Kumpulan Doa dan Mantra: Memohon Restu Nyi Pohaci untuk Kesuburan Padi

Manuskrip kuno ini mengungkap praktik spiritual masyarakat Sunda abad ke-19 dalam memelihara padi. Berisi doa-doa dan mantra yang ditujukan kepada Nyi Pohaci, dewi padi, agar tanaman terhindar dari hama dan memberikan hasil panen melimpah. Sebuah warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal.

Mengungkap Sejarah Nusantara: Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara

Telusuri jejak peradaban kuno Nusantara melalui manuskrip Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara. Naskah ini membuka tabir sejarah, dimulai dari seminar para ahli di Cirebon hingga menguraikan periodisasi usia bumi dan lahirnya kerajaan-kerajaan awal. Sebuah catatan penting tentang perkembangan manusia dan kekuasaan di kepulauan ini.

Kumpulan Doa: Warisan Naskah Cirebon Abad ke-18

Temukan kekayaan spiritualitas dalam 'Kumpulan Doa', manuskrip kuno dari abad ke-18 Cirebon. Naskah ini berisi ayat-ayat Al-Qur'an dan doa-doa yang dijelaskan dalam bahasa Jawa Cirebon, serta uraian simbolik khas naskah 'mujarobat'. Kondisi fisik naskah yang rapuh menambah nilai sejarahnya.

Wawacan Amir Hamzah: Kisah Pahlawan Islam Abad ke-19 dalam Balutan Puisi Sunda

Telusuri kisah kepahlawanan Amir Hamzah, paman Nabi Muhammad SAW, dalam manuskrip kuno "Wawacan Amir Hamzah". Naskah berbahasa Sunda beraksara Arab ini mengisahkan perjuangan gigih Amir Hamzah dalam membela umat Islam melawan kaum kafir. Sebuah karya saduran yang populer di Nusantara, manuskrip ini menawarkan wawasan tentang nilai-nilai keislaman dan budaya Sunda di abad ke-19.

Wawacan Pua-Pua Berman Sakti: Kisah Islamisasi di Tanah Sunda

Telusuri jejak sejarah dan spiritualitas Islam di Jawa Barat melalui Wawacan Pua-Pua Berman Sakti. Manuskrip kuno ini mengungkap kisah penyebaran agama Islam dengan sentuhan lokal, memadukan tokoh-tokoh pra-Islam ke dalam narasi perkembangan agama. Sebuah warisan budaya yang kaya akan nilai dan kearifan lokal.

Suluk Gandasari: Kisah Tasawuf dalam Wawacan Sunda

Temukan ajaran tasawuf yang terkandung dalam Suluk Gandasari, sebuah manuskrip puisi wawacan berbahasa Sunda. Naskah ini menguraikan pelajaran agama Islam dan pemahaman rukun iman melalui dialog antara Ki Ganda dan Ki Sari. Sebuah warisan berharga dari Kasepuhan Batu Karut, Bandung.

Wawacan Mangkunagara: Kisah Cinta Terlarang di Tanah Jawa

Manuskrip Wawacan Mangkunagara mengisahkan cinta segitiga yang rumit di kalangan bangsawan Jawa. Radén Panji Krenengpati harus menghadiri pernikahan kekasihnya sendiri, memicu intrik dan huru-hara. Warisan budaya ini menawarkan jendela ke dalam adat, percintaan, dan konflik di masa lalu.