Kabar Naskah

Menampilkan informasi manuskrip di Jawa Barat.

Primbon

Primbon: Ramalan dan Mantra dari Banjaran Bandung

Manuskrip Primbon ini berisi tentang “palintangan”, yaitu ramalan mengenai keadaan tubuh dan lingkungan sekitar melalui simbol-simbol tertentu. Di dalamnya terdapat bahasan mengenai mimpi, getaran otot/syaraf, perhitungan waktu baik untuk bertani, doa Mulud, dan mantra-mantra. Naskah ini ditulis dalam bahasa Supda, Jawa, dan Arab menggunakan aksara Pegon. Fisiknya terdiri dari 32 halaman kertas dengan tinta hitam. Meski beberapa bagiannya rusak dan kertas tampak kecoklatan serta terdapat bercak hitam, tulisan masih cukup kontras. Naskah ini diperkirakan berasal dari abad ke-20, tepatnya dari Banjaran, Bandung. Dahulunya naskah ini berasal dari Ibu Eneh yang tinggal di Kp. Cipaku, Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Kab. Bandung dan saat ini disimpan di EFEO Bandung. Teks diawali dengan kalimat 'ieu bilangan anu dua belas naktu gaib, ieu watekna bilangan anu dua belas,...' (h. 1) dan diakhiri dengan kalimat '...wa tahiyatuhun fiha salamun wa akhiru da’wahum. anilhamdidUlahi rabbil 'alamina' (h. 32).

Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Manuskrip Lainnya


Kisah Rara Mendut dalam Wawacan Sunda: Cinta, Pengkhianatan, dan Balas Dendam

Manuskrip Rara Mendut dalam bahasa Sunda ini mengisahkan lika-liku kehidupan Rara Mendut, seorang wanita tangguh di tengah intrik kerajaan. Ditulis dalam bentuk puisi wawacan, naskah ini menyimpan cerita cinta, pengkhianatan, dan balas dendam yang memukau. Mari selami lebih dalam kisah epik ini melalui deskripsi lengkap manuskrip.

Koleksi Surat-Surat Pendek Al-Qur'an: Warisan Bandung Abad ke-20

Temukan keindahan spiritual dalam manuskrip kuno 'Surat-Surat Pendek Al-Qur'an'. Naskah ini menghadirkan 14 surat pendek dari juz 30 yang sering dilantunkan dalam salat. Sebuah artefak berharga dari Bandung abad ke-20, menyimpan jejak keimanan dan tradisi.

Sulanjana: Kisah Padi dari Sawargaloka dalam Wawacan Sunda

Manuskrip Sulanjana berbahasa Sunda ini mengisahkan legenda asal-usul padi di Pakuan, bermula dari kisah di Sawargaloka. Dikemas dalam bentuk puisi wawacan beraksara Pegon, naskah ini menyimpan kearifan lokal tentang pertanian dan kepercayaan masyarakat Sunda. Mari selami lebih dalam cerita menarik ini dan detail metadata yang menyertainya.

Sumpena: Kisah Pangeran Kembar dan Perebutan Tahta Yogyapala

Wawacan Sumpena, sebuah manuskrip puisi berbahasa Sunda beraksara Pegon, mengisahkan drama kehidupan yang penuh intrik dan perjuangan. Manuskrip ini menceritakan kisah Sumpena dan Kanagan, putra kembar Arya Dulkarnaen, dalam merebut kembali tahta kerajaan Yogyapala yang dirampas. Dengan bantuan Pendeta Guritsagara, mereka menghadapi berbagai rintangan hingga akhirnya berhasil memulihkan hak waris mereka.

Kumpulan Doa: Untaian Ayat dan Makna dari Cirebon Abad ke-20

Temukan keindahan spiritualitas dalam manuskrip "Kumpulan Doa", sebuah warisan abad ke-20 dari Cirebon. Naskah ini berisi himpunan doa dan ayat suci Al-Quran yang dilengkapi dengan tafsir berbahasa Jawa Cirebon. Kondisinya yang rapuh menyimpan jejak waktu dan penggunaan, memberikan sentuhan personal pada setiap lembarnya.

Menelusuri 'Carita Suluk': Kisah Tasawuf dalam Gubahan Sunda Pegon dari Ciamis

Naskah Carita Suluk adalah warisan berharga yang ditulis dalam bahasa Sunda dengan aksara Pegon. Manuskrip ini, yang berasal dari Ciamis abad ke-20, berisi ajaran tasawuf mendalam. Mari kita selami lebih dalam isi dan konteks naskah kuno ini.

Ogin Amar Sakti: Kisah Heroik dalam Wawacan Sunda

Telusuri kisah kepahlawanan Ogin Amar Sakti dalam manuskrip wawacan berbahasa Sunda beraksara Pegon. Naskah setebal 110 halaman ini mengisahkan perjalanan hidup Ogin Amar Sakti yang sakti mandraguna dalam menumpas keserakahan. Disalin pada tahun 1923, manuskrip ini menyimpan jejak budaya dan sejarah Cianjur.

Primbon, Silsilah, dan Tarekat: Warisan Manuskrip Jawa-Arab-Sunda

Jelajahi khazanah manuskrip kuno yang memadukan kearifan lokal Jawa, sentuhan Arab, dan budaya Sunda. Manuskrip ini menyimpan primbon, doa, dan ajaran tarekat. Sebuah warisan berharga yang mengungkap dimensi spiritual dan kesejarahan masyarakat.