Manuskrip Wawacan Sumpena ini ditulis dalam bentuk puisi wawacan berbahasa Sunda dengan aksara Pegon. Naskah setebal 157 halaman ini ditulis di atas kertas lokal dengan tinta hitam, meskipun tulisannya kurang kontras. Terdiri dari 70 pupuh, naskah ini diawali dengan pupuh dangdanggula dan diakhiri dengan kalimat yang mengingatkan pembaca untuk tidak ragu. Selain Wawacan Sumpena, terdapat pula judul lain seperti Wawacan Abdullah, Wawacan Kanagan, dan Wawacan Guritsagara dalam teks ini. Naskah ini disalin pada 22 Rajab 1329 Hijriah (1911 M) di Banjaran, Bandung, oleh Bapak Engkan dari Kp. Kamasan Girang. Saat ini, manuskrip ini tersimpan di EFEO Bandung. Kondisi fisik naskah secara umum masih baik meskipun kertasnya tampak kecoklatan, dan penjilidannya agak ketat. Secara keseluruhan, teks masih utuh dan lengkap.
Sumber: Ekadjati, Edi S. dan Darsa, Undang A. (1999). Jawa Barat, Koléksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.